Ada juga para pendeta di Burma (sekarang Myanmar) yang mengawetkan tubuh seorang kepala biara yang berpengaruh dengan sebuah madu. Serta, bagi orang Mesir yang menggunakannya sebagai bahan mumifikasi atau pembalsaman.
Menurut teks kuno perihal medis di Cina abad ke-16, menyebut madu dengan Bencao Gangmu. Menurut teks, obatnya bisa menyembuhkan patah kaki atau luka parah.
Ada pula peradaban Mesir Kuno yang percaya bahwa mayat manusia yang diawetkan dalam madu memiliki khasiat obat. Yang lebih ekstrem lagi, madu digunakan untuk mengawetkan mumi meskipun belum menjadi mumi—muminya masih hidup. Resep madu ini disebut juga Mellified Man.
Tentu saja, madu merupakan pengawet yang sangat baik karena dapat membunuh bakteri. Kandungan asamnya hampir tidak mengandung air, yang membuat bakteri tidak mungkin tumbuh.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR