Nationalgeographic.co.id—Kabar duka dari dunia hewan. Panda jantan tertua di dunia di penangkaran yang bernama An An, telah mati pada usia 35 tahun di sebuah taman hiburan di Hong Kong. Panda raksasa itu di-eutanasia (suntik mati) setelah kesehatannya memburuk selama beberapa minggu, menurut pernyataan dari taman hiburan Ocean Park, tempat An An tinggal sejak 1999.
"An menjalani kehidupan penuh yang berakhir pada usia terhormat 35 tahun, setara dengan 105 tahun di usia manusia," tambah pernyataan itu.
"An An telah membawa kita kenangan indah dengan banyak momen yang menghangatkan hati. Kepintaran dan keceriaannya akan sangat dirindukan."
Menurut Ocean Park, asupan makanan An An terus menurun, sementara waktu tidur siangnya terus meningkat. An An lebih banyak diam dan menetap.
Pada 17 Juli 2022, An An telah berhenti (menolak) mengonsumsi makanan padat sama sekali dan hanya minum air yang mengandung elektrolit. Pola makan An An berubah jauh dari asupan harian 30 pon bambu yang biasa dimakan panda raksasa.
Beberapa minggu setelah An An tidak ditampilkan karena kesehatannya yang buruk, tim dokter hewan dan ahli konservasi panda memilih untuk menidurkan panda raksasa ini untuk mencegah penderitaan lebih lanjut.
"Ocean Park sangat sedih mengumumkan hilangnya An An," kata Ocean Park dalam pernyataan.
"An An adalah anggota keluarga kami yang tak terpisahkan dan telah tumbuh bersama dengan taman. Dia juga telah membangun ikatan persahabatan yang kuat dengan penduduk lokal dan turis," tambahnya.
Ocean Park membagikan berita kematian An An di Facebook dan meminta publik untuk menyampaikan belasungkawa mereka. Postingan tersebut mendapatkan ribuan komentar dan tanggapan.
Untuk diketahui, An An lahir di alam liar di provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya pada tahun 1986. Panda raksasa ini kemudian dihadiahkan pada tahun 1999 ke Hong Kong bersama dengan seekor betina, bernama Jia Jia. Kedua panda itu disediakan oleh pejabat Tiongkok sebagai bagian dari program "diplomasi panda".
Maksudnya, di mana panda raksasa, secara eksklusif yang hanya ditemukan di Tiongkok disewakan ke negara lain, menurut Associated Press (AP).
Untuk diketahui, di Tiongkok, panda adalah simbol harmoni, persahabatan, dan perdamaian. Di luar Tiongkok, mereka telah digunakan sebagai bagian dari diplomasi internasional Beijing sejak 1950-an.
Selama bertahun-tahun, para ahli khawatir hewan itu berada di ambang kepunahan. Ada kekhawatiran tentang konservasi hewan karena perusakan habitat alami mereka, termasuk wilayah Yangtze Basin di Tiongkok, dari pembangunan infrastruktur, hilangnya hutan dan perubahan iklim.
Sementara pemerintah Tiongkok telah melakukan upaya restorasi untuk melestarikan habitat alami panda dan memiliki lusinan cadangan panda di seluruh negeri. Tapi, perlindungan hanya mencakup setengah dari ekosistem mereka, menurut World Wildlife Fund.
Baca Juga: Ternyata Panda Purba Pernah Punya Ibu Jari Palsu yang Panjang
Baca Juga: Banyak Akal, Panda Raksasa Mencari Makan dengan 'Mengikuti' Protein
Baca Juga: Panda Tetap Gemuk Meski Hanya Makan Daun Bambu, Apa Rahasianya?
Baca Juga: Panda Raksasa Mei Xiang Melahirkan Di Kebun Binatang Nasional
Tahun lalu, pejabat Tiongkok mengatakan bahwa panda raksasa tidak lagi terancam punah di alam liar, tetapi mereka masih rentan dengan populasi di luar penangkaran 1.800.
Jia Jia mati pada tahun 2016 pada usia 38 tahun, menjadikannya satu-satunya panda tertua yang pernah disimpan di penangkaran. Di alam liar, panda biasanya hidup 14 hingga 20 tahun, menurut World Wide Fund for Nature (WWF).
Setelah panda penangkaran mencapai usia 20-an, mereka biasanya berhenti berkembang biak, di mana mereka dianggap "geriatri". Panda geriatri rentan terhadap sejumlah masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit yang diderita An An di minggu-minggu terakhirnya.
Perlu juga diketahui, Ocean Park adalah rumah bagi dua panda raksasa lagi, Ying Ying, betina. Kemudian ada juga Le Le, seekor panda jantan.
Pasangan panda itu dihadiahkan ke taman itu pada 2007, untuk merayakan 10 tahun kembalinya Hong Kong ke Tiongkok, menurut AP. Kedua panda tersebut berusia 16 tahun.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | Associated Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR