Nationalgeographic.co.id—Kota Cahokia dibangun di sekitar St. Louis saat ini, dimulai sekitar tahun 1050 Masehi. Kota Cahokia tumbuh, berkembang selama lebih dari 300 tahun dan ditinggalkan pada tahun 1400. Sekarang, sisa-sisa Kota Cahokia adalah situs arkeologi terbesar di Amerika Utara.
Banyak misteri seputar budaya, tata letak, dan arsitektur kota, khususnya hubungannya dengan air. Cahokia dibangun di dataran banjir di bawah pertemuan sungai Mississippi dan Illinois.
Caitlin Rankin, ahli geoarkeologi di Survei Arkeologi Negara Bagian Illinois yang melakukan penelitian baru. mengatakan, Cahokia secara teratur disusupi dengan air yang mengalir.
"Cahokia adalah situs arkeologi terbesar di Amerika Utara, tetapi hanya sekitar 1 persen yang telah digali, jadi ada banyak hal tentang situs yang tidak kami ketahui," kata Rankin.
Untuk diketahui, kota kuno Cahokia memiliki fitur yang sekarang dikenal sebagai Monks Mound, struktur tanah raksasa yang dikelilingi di utara, selatan, timur dan barat oleh area terbuka persegi panjang yang besar.
Zona datar ini, yang disebut alun-alun oleh para arkeolog sejak awal 1960-an, dianggap sebagai area komunal dengan banyak gundukan dan struktur kota.
Analisis paleoenvironmental baru dari alun-alun utara menunjukkan itu hampir selalu di bawah air. Itu mempertanyakan interpretasi sebelumnya tentang peran alun-alun utara dalam masyarakat Cahokian.
Menurut Rankin, di awal pertemuannya dengan tata kota, ia bingung dengan lokasi dan ketinggian alun-alun utara. "Ini benar-benar daerah yang aneh karena berada di ketinggian yang sangat rendah, seperti elevasi terendah dari situs ini," katanya. "Dan itu di bekas basal tua berliku-liku di Sungai Mississippi."
Dua anak sungai mengalir melalui daerah itu, dan kemungkinan banjir setiap kali Mississippi mengalami hujan lebat.
Untuk menyelidiki situs tersebut, Rankin melakukan penggalian uji dan mengekstraksi inti sedimen di sekitar empat gundukan yang menentukan alun-alun utara. Dia juga mengambil sampel tanah di bekas basal berkelok-kelok yang sama kurang dari 5 kilometer dari alun-alun.
Source | : | Illinois News Bureau,World Archaeology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR