Nationalgeographic.co.id—Paus biru adalah hewan terbesar di dunia. Raksasa laut ini adalah salah satu satwa yang paling mengagumkan dalam dunia hewan.
"Ketika Anda berada di perahu kecil di laut dan seekor paus biru sepanjang 25 meter muncul 10 meter dari Anda, Anda terkesiap dan Anda meneteskan air mata," ujar Richard Sabin, Kurator Utama Mamalia di Natural History Museum, London.
"Mereka sangat cantik," katanya. Dan tentu saja juga sangat besar dan megah.
Sebenarnya seberapa besar ukuran tubuh paus biru?
"Kita hidup di zaman para raksasa," kata Jeremy Goldbogen, co-director Hopkins Marine Station dan Associate Professor Biologi di Stanford University, seperti dilansir IFLScience. "Paus balin tidak pernah sebesar ini."
Di antara empat belas spesies dalam kelompok paus balin, paus biru tampak menonjol. Hewan ini dapat mencapai panjang 33 meter. Hal ini menjadikan paus biru satu-satunya makhluk hidup di planet ini yang dapat menyentuh dua base dalam lapangan bisbol di waktu yang bersamaan.
Jika paus biru dapat berdiri tegak di atas sirip ekornya –yang tentu saja tidak bisa, karena tubuhnya sangat besar sehingga hampir sirip ekornya pasti akan hancur di bawah massanya sendiri di darat– tinggi hewan itu akan menjadi sekitar dua setengah kali tinggi brachiosaurus, enam kali tinggi jerapah, dan lima belas kali tinggi Shaquille O'Neal.
Dari segi berat, paus biru lebih mengesankan lagi. Paus terbesar kedua di lautan adalah paus sirip. Paus sirip dapat memiliki berat hingga sekitar 80 ton, sedangkan paus biru memiliki berat sekitar 220 ton) –hampir tiga kali lebih berat dari paus sirip.
Mengapa paus biru begitu besar?
Pada tahun 2019, tim ilmuwan dari Stanford University menjadi pihak pertama yang mendapatkan rekaman detak jantung paus biru. Mereka menemukan detak jantung yang sangat bervariasi: serendah dua detak per menit di dasar penyelaman, dan setinggi 37 detak per menit ketika paus itu muncul ke permukaan untuk menghirup udara.
Ketika para paus biru menyelam untuk mencari makan, detak jantung mereka turun, dan mereka berhutang oksigen. Untuk menebus hutang itu, ketika mereka muncul ke permukaan, detak jantung mereka meningkat. Pikirkan seberapa cepat jantung Anda berdetak setelah Anda menahan napas terlalu lama, Anda bisa mendapatkan gambaran itu.
Jantung hewan yang lebih besar tidak akan mampu berdetak cukup cepat untuk menebus kekurangan ini, ujar Goldbogen. Itu akan membuat penyelaman untuk memangsa krill tidak mungkin. Tanpa semua krill itu, paus tidak akan mendapatkan cukup kalori untuk bertahan hidup.
"Dari semua rorqual masa kini [kelompok terbesar paus balin], paus biru bisa dibilang yang paling terspesialisasi. Mereka makan krill dan hanya krill, dengan sedikit pengecualian," tulis Eric M Keen dalam sebuah artikel untuk Scientific American pada tahun 2020.
"Untuk bersaing mendapatkan krill, mereka telah berevolusi untuk efisiensi jarak jauh dengan mengorbankan kemampuan bermanuver," jelasnya. "Kebesaran adalah kunci pola makan paus biru, tetapi kebesaran juga menambah anggaran energi keseluruhan paus … paus biru telah terperangkap dalam lingkaran spesialisasi tautologis: ia harus cukup besar untuk makan cukup untuk menjadi besar."
Setiap kali paus biru menelan seteguk krill –yang pada dasarnya adalah serangga-serangga kecil yang mengapung– ia menelan sekitar setengah juta kalori. Tentu saja, satu tegukan hampir tidak cukup untuk makan, dan paus biru mungkin makan 100 kali lipat dalam satu hari.
"[Mereka makan] di suatu tempat di kisaran 20 hingga 50 juta kalori," kata Matthew Savoca kepada NPR. Sacova adalah seorang peneliti di Stanford University, dan penulis utama sebuah studi yang mengungkapkan seberapa banyak hewan-hewan itu makan -yang ternyata sedikit lebih banyak daripada yang disadari para ilmuwan.
"Itu sekitar 70 hingga 80 ribu Big Mac (burger). Mungkin puluhan tahun makan kita adalah satu hari bagi mereka," tambahnya. "Ini cukup luar biasa."
Baca Juga: Dunia Hewan: Inilah Tujuh Binatang yang Punya Profesi Tidak Biasa
Baca Juga: Sepuluh Temuan Paling Menarik dari Dunia Hewan Sepanjang Tahun 2021
Baca Juga: Dunia Hewan: Uniknya Ikan Arapaima yang Bisa Tumbuh hingga Dua Kuintal
Itu mungkin berita yang sangat bagus juga untuk krill. Seperti yang dikatakan sains, apa yang masuk harus keluar, dan lebih banyak kotoran ikan paus berarti lebih banyak nutrisi di dalam air. Lebih banyak nutrisi di dalam air berarti lebih banyak fitoplankton, dan lebih banyak fitoplankton berarti lebih banyak makanan ringan yang enak untuk krill.
"Paus bertindak sebagai pabrik pengolahan krill bergerak," kata Savoca dalam sebuah pernyataan yang menyertai penelitian tersebut.
Lebih banyak fitoplankton juga berarti lebih banyak oksigen di planet ini. Organisme-organisme kecil itu melakukan lebih dari sekadar menopang setiap rantai makanan laut. Mereka juga menghasilkan oksigen sebanyak semua tanaman darat digabungkan, dan memainkan peran penting dalam siklus karbon alami.
"Kontribusi paus terhadap produktivitas global dan penghilangan karbon mungkin setara dengan ekosistem hutan di seluruh benua, dalam hal skala," kata Nicholas Pyenson, kurator fosil mamalia laut di Smithsonian's National Museum of Natural History dan rekan penulis studi tersebut.
"Sistem itu masih ada," tambahnya. "Membantu pemulihan paus dapat memulihkan fungsi ekosistem yang hilang dan memberikan solusi iklim alami."
Jadi, ternyata keberadaan paus biru sangatlah penting bagi kehidupan di bumi ini.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | NPR,IFLScience.com,Scientific American |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR