Nationalgeographic.co.id—Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan. Trilobita adalah artropoda laut punah yang menjelajahi lautan dunia sekitar 520 juta tahun lalu. Tak lama setelah awal periode Kambrium, hidup melalui sebagian besar Era Palaeozoikum, selama hampir 300 juta tahun. Hingga pada akhirnya punah 250 juta tahun lalu, di akhir periode Permian.
Biasanya, hanya kerangka yang ditemukan sebagai fosil, dan jarang yang lengkap. Kerangka menutupi sisi atas tubuh dan memiliki kepala (cephalon) juga ekor (pygidium) yang dipisahkan oleh toraks yang fleksibel dan bersendi.
Seperti banyak hewan invertebrata yang hidup saat ini, termasuk krustasea, laba-laba, dan serangga, trilobita adalah termasuk dalam filum Arthropoda. Ahli geologi tahu bahwa mereka adalah hewan laut karena bebatuan tempat mereka ditemukan dan jenis fosil lain yang terkait dengannya. Menurut studi baru, trilobita mungkin telah tumbuh dengan cara yang sama dan mencapai usia yang sama dengan usia krustasea yang masih ada saat ini.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Paleobiology pada 25 Juli, para peneliti dari University of British Columbia dan Uppsala University menemukan hal menarik dari hewan ini. Trilobite Ordovician Triarthrus eatoni, sekitar 450 juta tahun yang lalu mencapai panjang di atas 4 cm dalam waktu sekitar 10 tahun. Dengan kurva pertumbuhan yang sangat mirip dengan krustasea kecil yang tumbuh lambat.
Makalah hasil kajian tersebut diberi judul Reassessing growth and mortality estimates for the Ordovician trilobite Triarthrus eatoni.
"T. eatoni hidup di lingkungan rendah oksigen mirip dengan krustasea yang masih ada yang terpapar kondisi hipoksia. Ini menunjukkan tingkat pertumbuhan yang rendah dibandingkan dengan pertumbuhan di bawah kondisi yang lebih banyak oksigen," kata Daniel Pauly, penulis dan peneliti utama inisiatif Sea Around Us UBC. "Lingkungan rendah oksigen membuat lebih sulit bagi water-breathers untuk tumbuh, dan menambah kesulitan bernapas melalui insang. Sebagai permukaan 2D, tidak dapat mengikuti pertumbuhan tubuh 3D mereka. Jadi, dalam kondisi hipoksia, mereka harus tetap kecil jika mereka ingin mempertahankan fungsi tubuh mereka yang lain."
Dalam kasus trilobita, eksopoda mereka—cabang eksternal di bagian atas anggota badan mereka—berfungsi sebagai insang. Dengan demikian, hewan purba ini memiliki kendala pertumbuhan yang serupa dengan rekan-rekan modern mereka.
Untuk mencapai kesimpulan ini, Pauly dan rekannya dari Universitas Uppsala, ahli paleontologi James Holmes, menggunakan analisis data frekuensi panjang. Mereka juga memakai metode yang dikembangkan dalam ilmu perikanan dan biologi kelautan untuk mempelajari pertumbuhan ikan dan invertebrata yang tidak memiliki tanda fisik yang menunjukkan usia mereka.
Informasi untuk melakukan analisis mereka diperoleh dari publikasi sebelumnya. Di mana informasi tentang distribusi frekuensi panjang dari 295 fosil trilobite yang sangat diawetkan telah dikumpulkan di 'Beecher's Trilobite Bed' di Negara Bagian New York.
Baca Juga: Dunia Hewan: Bangau Raksasa Terbang di Pulau Manusia Hobbit Indonesia
Baca Juga: Dunia Hewan: Uniknya Ikan Arapaima yang Bisa Tumbuh hingga Dua Kuintal
Baca Juga: Dunia Hewan: Seberapa Besar Tubuh Paus Biru? Mengapa Sedemikian Besar?
Baca Juga: Dunia Hewan: Uniknya Biomekanika Otot dan Kulit Belalai Gajah
Para peneliti memperkirakan parameter model pertumbuhan yang banyak digunakan dalam ilmu perikanan. Mereka juga menggunakan fungsi pertumbuhan von Bertalanffy, yaitu jenis kurva pertumbuhan untuk deret waktu dan dinamai dari Ludwig von Bertalanffy.
Kemudian, para peneliti membandingkan hasilnya dengan data yang dipublikasikan tentang pertumbuhan krustasea yang masih ada. Mereka menemukan bahwa parameter pertumbuhan yang mereka perkirakan untuk Triarthrus eatoni berada dalam kisaran krustasea yang baru tumbuh lambat.
"Temuan ini memberikan perkiraan pertama yang masuk akal tentang pertumbuhan absolut pada hewan awal. Dengan menggunakan metode yang diketahui secara akurat mengkarakterisasi pertumbuhan pada spesies hidup yang sebanding," kata Holmes. "Mereka menunjukkan kepada kita bahwa hampir setengah miliar tahun yang lalu, pertumbuhan arthropoda laut seperti trilobita mirip dengan contoh modern seperti krustasea yang hidup di lautan saat ini."
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR