Pada tahun-tahun memudarnya dinasti Makedonia, sebuah mosaik baru ditambahkan ke galeri selatan. Awalnya, itu menggambarkan Permaisuri Zoe dan suami pertamanya, Romanos III. Gambar Romanos diganti antara 1042 dan 1055 dengan potret suami ketiga Zo, kaisar Konstantinus IX Monomachos. Kedua versi memperingati dua sumbangan kekaisaran yang berbeda kepada gereja.
“Detail menarik lainnya dari periode ini adalah prasasti rune Nordik yang ditemukan di galeri,” tutur Dusan Nicolic di laman The Collector. Satu-satunya bagian yang dapat dibaca dari prasasti rahasia adalah nama “Halvdan”.
Dinasti Komnenos
Pada akhir abad ke-11, dinasti Komnenos naik ke tampuk kekuasaan, mengakhiri periode kemunduran dan perselisihan. Meski kepemimpinan terus berganti, Gereja Agung Justianus tetap dikerjakan dan para penguasa baru bergantian menghiasinya.
Kaisar John II Komnenos, bersama istrinya Irene dan putranya Alexios, mendanai pemugaran gereja. “Ini dibuktikan dari potret mereka di galeri selatan,” tambah Nicolic. Potret-potret ini menunjukkan hubungan Hagia Sophia dengan kultus Kaisar. Galeri selatan gereja dimaksudkan untuk keluarga kekaisaran dan pengadilan selama liturgi. Hanya pejabat kekaisaran tertinggi yang diizinkan masuk ke galeri. Maka potret ini dimaksudkan untuk mengingatkan mereka akan legitimasi dan kesalehan dinasti Komnenos.
Setelah Tentara Salib mengambil alih Konstantinopel pada tahun 1204, Hagia Sophia diubah menjadi katedral Katolik. Fungsi ini terus berlangsung sampai reklamasi kota pada tahun 1261. Mengikuti praktik Bizantium, Baldwin I dari Konstantinopel dimahkotai sebagai Kaisar Latin pertama di Hagia Sophia. Pemimpin Sack of Constantinople, Doge of Venice Enrico Dandolo, dimakamkan di dalam gereja. Namun makamnya kemudian dihancurkan ketika gereja diubah menjadi masjid.
Dinasti Palaeologus dan runtuhnya Konstantinopel
Pada tahun 1261, ibu kota direklamasi, Michael VIII Palaeologus dimahkotai sebagai kaisar. Perubahan ini turut memengaruhi Hagia Sophia yang akhirnya diubah kembali menjadi gereja Ortodoks.
Pemerintahan Latin merusak banyak gereja, sehingga Bizantium memulai kampanye restorasi besar-besaran. Mungkin atas perintah Michael VIII, sebuah mosaik baru yang monumental dipasang di galeri selatan. Mosaik itu terdiri dari Kristus di tengah diapit oleh Perawan Maria dan Yohanes Pembaptis.
Di masa ini, Hagia Sophia menekankan kembali fungsi pentingnya. Di sini kaisar yang sah dimahkotai. Pada tahun 1346, John Kantakouzenos memproklamirkan dirinya sebagai kaisar dan dimahkotai oleh Patriark Yerusalem.
Meski sudah menjadi kaisar, John perlu dimahkotai di Hagia Sophia agar bisa dianggap sebagai kaisar yang sah. Setelah memenangkan perang saudara dengan John V, Kantakouzenos dimahkotai di Hagia Sophia oleh patriark Ekumenis pada tahun 1347.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR