Nationalgeographic.co.id—Hari ini, Liga Premier Inggris jadi salah satu ladang bisnis paling menjanjikan di seluruh dunia. Hak siarnya merupakan perolehan tertinggi dari liga manapun di muka bumi.
Begitu juga jika kita melihat sejarahnya. "Sejak dulu, bola selalu ditendang dari gereja ke gereja oleh banyak orang di Inggris kuno," tulis David Butterfield dan Gavin McCormick kepada Antigone Journal.
Butterfield dan McCormick menulis kisah perjalanan awal sepak bola di Inggris dalam sebuah artikel berjudul Greeks, Romans, Monks, and Murder: The Chaotic History of Football In Britain yang terbit pada 27 Mei 2021.
Sekitar tahun 1175, William Fitzstephen memberi gambaran tentang permainan bola skala luas di London: "semua pemuda kota turun ke jalanan untuk permainan bola yang terkenal (lusum pilae celebrem)."
Entah dari mana semangatnya, mereka menjadi sangat menggilai permainan sepak bola. Bahkan, "para sarjana dan pekerja dari semua bidang masing-masing muncul dengan bola di tangan mereka, tampaknya berharap untuk bermain dengan siapa saja yang mau," imbuhnya.
Diperkirakan permainan sepak bola adalah warisan budaya yang turun temurun sejak Romawi menginvasi kawasan Inggris, meskipun dahulu belum digambarkan bermain sepak bola dengan skala besar dan melibatkan banyak orang.
Semua anak muda di sekitar gereja London terlarut dalam kegembiraannya memainkan bola dengan banyak orang yang bergabung dalam permainan. Orang-orang di sekitar London juga turut dibuat bahagia melihat kegembiraan para pemuda bermain sepak bola.
Namun, seiring berjalannya waktu, kontak fisik tak jarang memperkeruh suasana. Memasuki tahun 1280, sepak bola yang dimainkan puluhan hingga ratusan orang ini menjadi tak karuan. Mengerikannya, sejumlah laporan mencatat kematian di jalanan dalam permainan sepak bola.
Pada tahun 1280, sebuah permainan bola di Ulgham, Northumberland, melihat seorang pemain bola terbunuh karena menabrak belati pemain lawan. Sepak bola jalanan yang telah membudaya menjadi kacau.
Beberapa saat kemudian, pada tahun 1303, seorang sarjana sedang bermain bola di Oxford's High Street dekat Eastgate. Ia menjadi incaran pembunuhan oleh sekelompok mahasiswa Irlandia.
Meski banyak menimbulkan kekacauan dan membahayakan, hampir dapat dipastikan bahwa olahraga tanpa aturan ini tetap bertahan di Inggris. Bahkan, muncul jenis permainan baru yang disebut Shrovetide Football atau Shrove Tuesday Football.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | Antigone Journal |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR