Nationalgeographic.co.id—Kebun Binatang London mendapat pujian warga internet karena pameran buaya yang hanya berisi tas tangan. Dalam sebuah tweet viral, seorang pengguna Twitter menampilkan foto kandang buaya siam di kebun binatang itu.
Pengguna Twitter tersebut menuliskan, tanpa sedikit pun melebih-lebihkan, "Kebun Binatang London tidak main-main".
Foto yang diunggah pengguna Twitter itu memperlihatkan bagian dari pameran Kebun Binatang London. Dari foto itu terlihat bahwa pihak kebun binatang telah menempatkan tas tangan yang terbuat dari kulit buaya di kandang buaya siang.
Para pengunjung mungkin berharap untuk bisa melihat buaya di kandang tersebut. Namun di sana hanya ada tas tangan dan tulisan penjelasan tentang perdagangan satwa liar ilegal dan pengaruhnya terhadap spesies tersebut.
"Tas ini dulunya ditemukan berenang di sungai dan aliran sungai yang bergerak lambat di Asia Tenggara dan Indonesia," tulis sebuah tanda penjelasan di dalam kandang buaya itu.
"Selama 75 tahun terakhir lebih dari 80% buaya siam telah punah. Banyak, seperti yang satu ini, diburu untuk diambil kulitnya sebagai bagian dari perdagangan satwa liar ilegal."
Baca Juga: Penemuan Mumi Buaya Mesir Berusia 2.500 Tahun Sepanjang Tiga Meter
Baca Juga: Kinyang, Spesies Baru Buaya yang Pernah Memangsa Nenek Moyang Manusia
Baca Juga: Setelah 150 Tahun, Misteri Buaya Bertanduk Akhirnya Terpecahkan
Buaya siam –asli dari Asia Tenggara– sangat terancam punah dan hampir punah di alam liar. Karena kombinasi klasik dari hilangnya habitat dan perburuan, hewan-hewan tersebut tidak ada di sekitar 99 persen dari habitat aslinya.
Sebagian besar fakto dari penurunan jumlah tersebut adalah manusia yang menggunakan habitat lahan basah alami buaya untuk pertanian padi. Lalu ditambah lagi adanya perburuan komersial untuk kulit buaya dalam skala besar sejak tahun 1950-an, seperti dikutip dari IFLScience.
Tas tangan yang dipamerkan di kebun binatang itu hasil sitaan di bandara Inggris, kata kurator reptil dan amfibi di Kebun Binatang ZSL London Ben Tapley kepada Huffington Post.
"Kami membuat pameran ini, di dalam Rumah Reptil Kebun Binatang ZSL London, untuk menarik perhatian pengunjung tentang dampak buruk Perdagangan Margasatwa Ilegal (IWT) terhadap spesies di seluruh dunia," jelasnya.
"Di ZSL kami bekerja secara global dengan pemerintah dan komunitas lokal untuk melindungi satwa liar, mendukung penegakan hukum yang menargetkan jaringan perdagangan manusia, memberdayakan masyarakat lokal yang terkena dampak IWT dan mengurangi permintaan satwa liar yang terancam."
Source | : | IFLScience.com,Huffington Post |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR