Nationalgeographic.co.id—Para ahli paleontolog telah mendeskripsikan genus dan spesies baru dinosaurus leher panjang di Kolombia. Dinosaurus sauropoda ini berukuran sedang dideskripsikan dari fosil tulang belakang (vertebra) tunggal yang ditemukan di Department Cesar, Kolombia timur laut.
Spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi ini, hidup di hutan dataran rendah tropis yang sekarang disebut Kolombia selama periode Jura. Mereka menghuni wilayah tersebut sekitar 175 juta tahun yang lalu.
Deskripsi lengkap studi ini telah diterbitkan di Journal of Vertebrate Paleontology dengan judul "A sauropod from the Lower Jurassic La Quinta formation (Dept. Cesar, Colombia) and the initial diversification of eusauropods at low latitudes."
"Sebagian besar penemuan dinosaurus di Amerika Selatan berasal dari batuan dari periode Cretaceous atau zaman kapur yang terletak di Argentina dan Brasil," kata Profesor Aldo Rincón Burbano dan rekan dari Universidad del Norte.
"Dinosaurus dari bagian utara Amerika Selatan jauh lebih jarang, terutama selama periode Jura dan Trias, selama radiasi awal dinosaurus, ketika daratan masih saling berhubungan secara substansial.'
Spesies yang baru ditemukan ini dinamakan Perijasaurus lapaz. Spesies baru ini milik Eusauropoda, kelompok turunan dari dinosaurus herbivora berkaki empat dengan leher panjang.
"Genus dan spesies baru di paleotropis ini memungkinkan kita untuk memahami lebih banyak tentang asal usul sauropoda di Jura, serta bagaimana mereka mengatur periode untuk sauropoda akhir dari zaman Kapur," kata Profesor Burbano.
Fosil itu pertama kali ditemukan pada tahun 1943 selama kampanye pemetaan geologi oleh Perusahaan Minyak Tropis. Spesimen dibawa ke koleksi University of California, Berkeley, dan dideskripsikan sebelumnya pada tahun 1955.
Kurator paleontologi Michigan University dan profesor Jeff Wilson Mantilla memeriksa spesimen tersebut sebagai mahasiswa pascasarjana pada tahun 1997. Mereka kemudian mengembangkan sebuah proyek yang didukung oleh Fulbright Foundation untuk mempelajari evolusi sauropoda awal di Kolombia.
Fosil tulang belakang yang ditemukan berukuran tinggi sekitar 55 cm dan lebar 45 cm. Fosil spesies ini ditemukan dalam paparan Formasi La Quinta.
Baca Juga: Jejak Kaki Dinosaurus 100 Juta Tahun Terlihat di Bawah Meja Restoran
Baca Juga: Rhomaleopakhus turpanensis, Spesies Baru Dinosaurus Berleher Panjang
Baca Juga: Dua Spesies Dinosaurus Baru Diidentifikasi Berasal dari Tiongkok
"Meskipun Perijasaurus lapaz diwakili oleh satu vertebra, wilayah kerangka tersebut memberikan informasi paling banyak pada sauropoda, karena serangkaian lempeng dan struktur lainnya," kata Martín Ezcurra, ahli paleontologi di Argentine Museum of Natural Sciences dan CONICET.
Diketahui, Perijasaurus lapaz tinggal di lingkungan lereng rendah yang berhubungan dengan sungai dan kawasan hutan.
"Kami menemukan pasir halus dan puing-puing daun di sedimen yang disimpan di daerah tempat vertebra awalnya ditemukan, dan itu konsisten dengan sedimen di dalam lengkungan saraf vertebra, yang hanya diawetkan di dekat dataran banjir, yaitu di dekat lereng sungai, daerah berhutan," kata Daniel Raad Pájaro, seorang peneliti di Universidad del Norte.
Ahli paleontologi juga menentukan hubungan evolusioner dari Perijasaurus lapaz melalui analisis komputasi.
"Perijasaurus lapaz adalah bagian dari radiasi awal sauropoda, yang mencakup spesies dari Amerika Selatan bagian selatan, Afrika, Asia, dan Eropa," kata Harold Jiménez Velandia, ahli geologi di University of Caldas.
Kehadiran Perijasaurus lapaz di paleotropik Amerika Selatan, bersama dengan hubungan filogenetik yang erat dengan spesies yang tersebar luas secara geografis yang menghuni garis lintang rendah.
Itu menunjukkan bahwa sauropoda terdiversifikasi dan tersebar cukup cepat setelah peristiwa anoksik besar pada akhir Jura Awal, ketika sebagian lautan kehabisan oksigen di wilayah geografis yang luas.
"Apa yang kita lihat di Jura Awal, baik di lintang tinggi dan di daerah paling tropis, adalah bahwa spesies sauropoda secara evolusioner dan geografis saling berhubungan," kata Ezcurra.
Source | : | Journal of Vertebrate Paleontology,Michigan State University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR