Baca Juga: Gunung Api Tonga Menimbulkan Gelombang Hampir Secepat Kecepatan Suara
Baca Juga: Dahsyatnya Letusan Gunung Hunga Tonga Mirip Dengan Krakatau Tahun 1883
Baca Juga: Efek Letusan Gunung Berapi Tonga Ditemukan Mencapai Luar Angkasa
Baca Juga: Ledakan Gunung Berapi di Tonga, Berdampak Luas Pada Kehidupan Bumi
Baca Juga: Letusan Gunung Berapi di Tonga, Peristiwa 'Sekali dalam Satu Milenium'
Hasil kajian ini telah diterbitkan di jurnal Ocean Engineering pada 13 Agustus 2022. Makalah tersebut diberi judul Estimating the eruption-induced water displacement source of the 15 January 2022 Tonga volcanic tsunami from tsunami spectra and numerical modelling.
"Gunung berapi Anak Krakatau 2018 dan letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai 2022 dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa daerah pesisir di sekitar pulau-pulau gunung berapi berisiko terkena bencana tsunami destruktif. Meskipun mungkin lebih baik untuk memiliki daerah pesisir dataran rendah yang benar-benar bersih dari bangunan tempat tinggal. Kebijakan seperti itu mungkin tidak praktis untuk beberapa tempat karena tsunami vulkanik dapat dianggap sebagai peristiwa yang jarang terjadi." tutur Dr Aditya Gusman, Tsunami Modeller di layanan geosains yang berbasis di Selandia Baru.
Rekan penulis Dr Jadranka epić, dari University of Split, Kroasia, menambahkan: "Yang penting adalah memiliki sistem peringatan yang efisien, yang mencakup peringatan waktu nyata dan pendidikan tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi tsunami atau peringatan - sistem seperti itu menyelamatkan nyawa.”
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR