Di dunia hewan, Cetacea (ordo Cetacea) adalah ordo mamalia air yang terdiri dari paus, dan lumba-lumba. Orang Yunani kuno mengakui bahwa cetacea menghirup udara, melahirkan anak, menghasilkan susu, dan memiliki rambut semua ciri mamalia. Karena Cetacea mamalia, ini berarti mereka endotermik (biasa disebut berdarah panas) dan suhu tubuh internal mereka hampir sama dengan manusia.
Apa perbedaan ikan dengan cetacea? Ekor ikan vertikal dan bergerak dari sisi ke sisi sementara ekor cetacea horizontal dan bergerak ke atas dan ke bawah. Ketika Anda mengamati dengan seksama, Anda akan melihat bahwa cetacea memiliki satu atau tidak ada sirip punggung dan dua sirip dada di samping sirip ekor (ekor), sedangkan ikan cenderung memiliki beberapa sirip tambahan.
Sebuah studi baru dilakukan oleh Rebecca Bennion, seorang mahasiswa PhD di EDDyLab dari University of Liège (Belgia). Ia bersama rekannya mencoba menjawab sebuah pertanyaan evolusi skala besar, apakah nenek moyang pertama paus mengambil tempat yang ditinggalkan mosasaurus 66 juta tahun yang lalu? Setelah kepunahan semua reptil laut pemangsa besar, apakah mereka penerus mosasaurus?
Studi baru ini melihat kemungkinan konvergensi dalam morfologi dan perilaku yang mungkin ada di antara dua kelompok hewan predator laut besar tersebut. Hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Paleobiology pada 22 Agustus dengan judul Convergence and constraint in the cranial evolution of mosasaurid reptiles and early cetaceans.
Banyak dari kita yang akrab dengan paus dan lumba-lumba modern. Namun, nenek moyang mamalia laut modern yang punah ini memiliki kemiripan yang luar biasa dengan bentuk kehidupan laut sebelumnya. Terutama mosasaurus, kelompok yang benar-benar punah yang terkait erat dengan ular dan kadal.
"Kesamaan dangkal telah lama dicatat, tetapi gagasan bahwa kedua kelompok ini mungkin secara fungsional serupa belum pernah diuji secara ketat," jelas Rebecca Bennion, seorang mahasiswa doktoral di EDDyLab ULiège dan penulis pertama studi tersebut.
Penelitian yang baru saja diterbitkan dalam jurnal Paleobiology ini dilakukan oleh tim ilmuwan internasional yang berbasis di Eropa, Amerika Serikat dan Selandia Baru. Mereka menyelidiki potensi evolusi konvergen morfologi tengkorak antara cetacea leluhur dan mosasaurus.
Untuk melakukan ini, berbagai fitur fungsional dan biomekanik direkam dari pemindaian tengkorak tiga dimensi (3D) resolusi tinggi dari kedua kelompok. "Laboratorium kami telah mengumpulkan perpustakaan besar pemindaian 3D fosil, memungkinkan kami untuk mengeksplorasi pertanyaan rinci tentang evolusi skala besar," jelas Prof. Valentin Fischer, ahli paleontologi dan direktur EDDy Lab di ULiège.
Sementara cetacea dan mosasaurus pada awalnya memiliki karakteristik ekologi yang sangat berbeda. Namun, penelitian ini menemukan bahwa beberapa spesies memiliki morfologi yang sangat mirip. Dengan demikian menunjukkan konvergensi evolusioner.
Baca Juga: Dunia Hewan: Kondisi Kritis Gharial, Spesies Buaya Bermoncong Panjang
Baca Juga: Dunia Hewan: Inilah Hewan yang Menghasilkan Wol Termahal di Dunia
Baca Juga: Dunia Hewan: Tikus-Tikus di Area Ini Tumbuh Lebih Besar, Apa Sebabnya?
"Konvergensi antara cetacea awal dan mosasaurus memberitahu kita lebih banyak tentang karakteristik fisik yang diperlukan untuk predator laut besar dapat berkembang secara optimal," kata peneliti EDDyLab Dr Jamie MacLaren, “Banyak anggota kelompok ini menjadi sangat mirip dalam karakteristik ekologi mereka. Menunjukkan tekanan selektif yang serupa pada hewan-hewan ini meskipun dipisahkan oleh puluhan juta tahun. Namun demikian, perbedaan penting tetap ada di antara kedua kelompok terlepas dari contoh konvergensi ini.”
"Hasil kami menunjukkan apa yang disebut 'konvergensi tidak lengkap', dengan perbedaan yang tersisa karena asal mamalia atau reptil masing-masing kelompok," lanjut Rebecca Bennion.
Cetacea modern memang merupakan kelompok yang secara ilmiah tetap sangat menarik untuk diteliti. Namun masih harus dilihat betapa beragamnya morfologi dan ekologinya dibandingkan dengan fosil hewan laut lainnya.
Penelitian ini hanyalah puncak gunung es; penelitian lebih lanjut tentang konvergensi hewan laut melalui catatan fosil akan membantu kita memahami batasan yang diberikan evolusi pada organisme air dan bagaimana mereka mengatasinya.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR