Secara keseluruhan, bukti ini menjelaskan bagaimana dinosaurus ini, dan mungkin banyak lainnya, menemukan cara untuk bertahan hidup meskipun mengalami kemunduran patologis.
Selain itu, lapisan tersebut juga mempertahankan jejak vertebrata lainnya yaitu ikan Undichna dan jejak yang berbeda dalam sedimen.
Baca Juga: Jejak Dinosaurus dari 215 Tahun Lalu Ditemukan Gadis Kecil di Pantai
Baca Juga: Dinosaurus Spinosaurid Mampu Mengganti Tiga Generasi Gigi dengan Cepat
Baca Juga: Seperti Emas, Dahulu Kotoran Dinosaurus Diburu oleh Para Penambang
"Analisis sedimen menunjukkan bahwa jalur diproduksi di lantai mikroba bentonik yang lembap, konsistensi dan plastisitas yang memungkinkan pelestarian detail pergerakan hewan," tulis peneliti.
"Kami mempelajari salah satu jalur theropoda terbaik dengan kelainan bentuk kaki, dicetak di bahan mikroba yang tumbuh di kolam 129 juta tahun yang lalu, ketika ratusan ikan berenang di sekitar."
Kemudian, hasil analisis geometrik menunjukkan bahwa "tangga lebar" dari jalur jejak tidak biasa dibandingkan dengan jalur jejak lainnya. Hal itu memberikan bukti bahwa itu dibuat oleh satu individu dengan perkiraan tinggi pinggul sekitar 2 m.
Patologi analog pada archosaurs yang masih ada yang menghasilkan kombinasi langkah lebar dan bentuk cacat di jalur yang sama dipertimbangkan.
"Semua hasil saling mendukung hipotesis bahwa dinosaurus theropoda besar, dengan kaki patologis, menghasilkan jejak saat melintasi area perairan dangkal sambil perlahan berjalan menuju sumber air utama," kata para peneliti.
"Sehingga melangkah dengan mantap di atas lantai bentonik tempat banyak ikan berenang."
Source | : | PLOS ONE |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR