"Dalam dunia yang ideal, tidak ada yang ingin menghilangkan salah satu fitur paling ikonik dari badak, culanya, tetapi sayangnya ini bukan dunia yang ideal dan perburuan tanpa henti telah memaksa banyak cagar alam untuk melakukan pemotongan cula," ujarnya.
Kegiatan pemotongan cula pada badak hitam ini dilakukan oleh sejumlah negara di Afrika, termasuk Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe. Penelitian ini fokus tujuannya adalah mengetahui tentang produktivitas populasi antara individu yang tidak bercula di empat sub-populasi badak hitam (Diceros bicornis bicornis) di Namibia.
Dalam proses pengamatan para peneliti, tidak ada bukti bahwa pemotongan cula bisa berdampak negatif pada badak hitam. Sehingga, mereka menyimpulkan, cara ini adalah teknik anti-perburuan yang cukup tepat. Tentunya, tindakan anti-perburuan ini tidak membahayakan pertumbuhan populasi badak pula.
Sebelumnya telah dikemukakan bahwa pemotongan tanduk dapat memiliki beberapa efek pada perilaku dan biologi badak, baik melalui konsekuensi tidak memiliki tanduk atau proses pemotongan itu sendiri, di mana hewan tersebut harus dibius.
"Studi kami menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam ukuran produktivitas populasi yang dievaluasi antara badak tidak bercula dan bercula, yang meyakinkan untuk penggunaan pemotongan cula sebagai pencegah anti-perburuan pada badak hitam," terang Chimes dalam rilis University of Bristol.
Chimes menerangkan, masih terlalu cepat untuk menyimpulkan bahwa tidak ada dampak negatif dari pemotongan cula sebagai anti-perburuan badak. Ukuran penelitian para peneliti masih kecil, sehingga masih dilanjutkan dengan jumlah yang lebih luas lagi.
Sangat penting untuk melakukan studi masa mendatang dalam pengumpulan data dari berbagai cagar alam, konservasi, dan taman nasional di banyak negara. Analisis yang lebih tidak hanya membuat mengetahui dampak dari pemotongan tanduk, tetapi juga efektivitasnya dalam mencegah perburuan, jelas Chimes.
Source | : | University of Bristol |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR