Nationalgeographic.co.id—Baru-baru ini beredar video menyedihkan soal banyaknya kucing yang mati diracun di sebuah perumahan di Kota Malang. Banyak orang mengecam tindakan ini dan bertanya-tanya siapakah pelakunya yang begitu tega dan benci pada kucing.
Beberapa orang memang tidak suka kucing dan itu bukanlah masalah. Sebagaimana halnya beberapa orang tidak suka piza, anjing, ataupun Anda.
Sayangnya, beberapa pembenci kucing tidak puas bila hanya mereka yang tak suka kucing. Mereka perlu menyeret kita semua bersama mereka.
Ternyata, hal itu telah menjadi hobi lama dari para pembenci kucing tempo dulu. Para pembenci telah meninggalkan jejak mereka di puisi, sastra, dan seni selama berabad-abad.
“Akan selalu ada seseorang dalam kelompok yang akan berdiri dan mengatakan kucing penyendiri, setan kecil yang manipulatif,” kata peneliti kucing John Bradshaw, seperti dilansir Popular Science.
Dalam sejarah budaya kucing domestik tahun 1922, The Tiger in the House, Carl Van Vechten mencatat, “Seseorang diizinkan untuk mengambil sikap acuh tak acuh dalam masalah gajah, kakaktua, H.G. Wells, Swedia, daging sapi panggang, Puccini, dan bahkan Mormonisme, tetapi dalam masalah kucing tampaknya perlu untuk mengambil sikap tegas. Mereka yang membenci kucing membencinya dengan keganasan yang, saya pikir, hanya ular di kerajaan hewan yang memprovokasi pada tingkat yang sama.”
Joseph Stromberg di Vox adalah salah satu contoh modern terkait hal ini. Ia menulis esai 28 paragraf tentang kejahatan Felis catus, yang diterbitkan minggu lalu, memberi tahu pembaca bahwa kucing adalah "makhluk yang egois, tidak berperasaan, dan berbahaya bagi lingkungan."
Argumennya terbagi menjadi empat poin sederhana: "Kucing Anda mungkin tidak mencintaimu." "Kucingmu tidak benar-benar menunjukkan kasih sayang padamu." “Kucing adalah bencana lingkungan.” Dan, "Kucing Anda mungkin membuat Anda gila."
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Kucing Tidak Suka Dibelai Bagian Perutnya?
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Kucing Suka Menjilati Tubuhnya Sendiri?
Baca Juga: Dunia Hewan: Kenapa Kucing Tega Memakan Anak-anaknya Sendiri?
Stromberg menunjuk pada serangkaian penelitian oleh Daniel Mills di University of London dan peneliti lain yang menunjukkan bahwa kucing tidak mencari bimbingan manusia dalam situasi yang tidak dikenal. Abaikan anjing atau bahkan anak Anda di tempat yang belum pernah dilihatnya, dan kemungkinan besar ia akan lari ke Anda saat Anda kembali. Kucing lebih cenderung menjelajahi ruang dengan caranya sendiri.
Source | : | Popular Science,alodokter |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR