Menurut Strabo, jumlah kapal yang berlayar ke India meningkat dari 20 menjadi lebih dari 120 kapal. “Ini semua berkat Kaisar Augustus,” ujar Bileta. Segera, barang-barang oriental yang eksotis membanjiri pasar Mediterania. Orang Romawi yang kaya memiliki akses ke rempah-rempah, kain mahal, batu mulia, budak, dan hewan eksotis.
Selain peningkatan perdagangan, penetapan rute permanen ke India menghasilkan kontak diplomatik antara Romawi dan Timur. Sejarawan Florus, duta besar India pergi ke Roma untuk membahas aliansi dengan kaisar. Kontak ini memiliki dampak besar pada ideologi Kekaisaran Romawi yang baru lahir, yang semakin memperkuat legitimasi Augustus.
Rute pelayaran ke India
Sumber informasi utama untuk perdagangan Romawi dengan Timur adalah Periplus of the Erythraean Sea. Ditulis pada tahun 50 Masehi, panduan navigasi ini menjelaskan secara rinci perjalanan melalui koridor Laut Merah dan sekitarnya.
Ini berisi daftar pelabuhan utama dan jangkar, jarak, panjang perjalanan, dan deskripsi perjalanan. Butuh waktu sekitar 20 hari bagi kapal untuk berlayar dari Ostia dan Puteoli (pelabuhan utama Italia) ke Alexandria. Tiga minggu kemudian, barang mencapai pelabuhan Laut Merah Berenike dan Myos Hormos.
Di sini, barang dimuat ke kapal untuk perjalanan panjang mereka ke Afrika dan India. 70 hari kemudian, kapal dagang Romawi akan melihat pandangan pertama dari tanah India. Pelabuhan panggilan pertama adalah Barbaricum (dekat Karachi, Pakistan modern). Ini adalah pelabuhan transit untuk barang-barang yang datang dari pedalaman dan Timur Jauh. Ini termasuk sutra Tiongkok, lapis lazuli Afghanistan, pirus Persia, dan batu mulia lainnya serta linen mahal.
Baca Juga: Eksekusi Memalukan Pengkhianat Romawi: Dilempar dari Tebing Tarpeian
Baca Juga: Eksekusi Sadis ala Romawi di Tangga Kematian 'Scalae Gemoniae'
Baca Juga: Scribonius Largus, Tabib Romawi yang Gunakan Listrik untuk Pengobatan
Pelabuhan penting lainnya adalah Muziris, pusat rempah-rempah utama (dikenal dengan lada hitam dan malabathrum), yang terletak di Pantai Malabar. Akhirnya, kapal-kapal Romawi akan mencapai bagian paling selatan dari rute tersebut: pulau Taprobane (sekarang Sri Lanka). Di tempat itu, pelabuhannya bertindak sebagai pusat transit untuk perdagangan dengan Asia Tenggara dan Tiongkok. Kapal-kapal dipenuhi dengan barang-barang berharga, sebelum orang-orang Romawi pulang. Para awak akhirnya sampai setelah perjalanan selama setahun.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR