Nationalgeographic.co.id - Lembah-lembah dalam yang terkubur di bawah dasar laut Laut Utara mencatat bagaimana lapisan es kuno yang dulu menutupi Inggris dan Eropa mengeluarkan air untuk mencegah diri mereka runtuh. Sebagaimana yang dituliskan dalam sebuah makalah studi baru yang diterbitkan 7 September di jurnal Boreas.
Studi yang berjudul "Growth and retreat of the last British–Irish Ice Sheet, 31 000 to 15 000 years ago: the BRITICE‐CHRONO reconstruction" ini mengejutkan peneliti. Mereka menemukan bahwa lembah ini hanya membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terbentuk saat mereka mengangkut sejumlah besar air lelehan dari bawah es dan keluar ke laut.
Pemahaman baru tentang kapan lapisan es yang luas mencair 20.000 tahun yang lalu berimplikasi pada bagaimana gletser dapat merespons pemanasan iklim saat ini.
Lembah terowongan adalah saluran yang sangat besar, terkadang panjangnya mencapai 150 km, lebar 6 km, dan kedalaman 500 m (masing-masing beberapa kali lebih besar dari Loch Ness). Lembah ini mengalirkan air dari bawah lapisan es yang mencair. Ada ribuan yang terkubur di bawah dasar laut Laut Utara yang mencatat pencairan lapisan es yang telah menutupi Inggris dan Eropa Barat selama dua juta tahun terakhir.
"Ini adalah penemuan yang menarik. Kami tahu bahwa lembah spektakuler ini terbentuk selama pergolakan kematian lapisan es. Dengan menggunakan kombinasi teknik pencitraan bawah permukaan yang canggih dan model komputer, kami telah mempelajari bahwa lembah terowongan dapat terkikis dengan cepat di bawah lapisan es yang mengalami kehangatan yang ekstrem," kata James Kirkham, penulis utama dari British Antarctic Survey (BAS) dan University of Cambridge.
Tim menganalisis gambar seismik 'sangat detail' yang menyediakan pemindaian 3D dari lapisan terkubur Bumi. Diinformasikan oleh petunjuk halus yang ditemukan di dalam lembah, penulis melakukan serangkaian percobaan pemodelan komputer untuk mensimulasikan perkembangan lembah. Mereka juga menguji seberapa cepat lembah ini terbentuk sebagai lapisan es terakhir yang menutupi Inggris mencair pada akhir zaman es terbaru sekitar 20.000 tahun yang lalu.
Penelitian ini menunjukkan bahwa proses ini cepat menurut skala waktu geologis, dengan es yang mencair membentuk lembah terowongan raksasa dalam ratusan tahun. Mengeluarkan air yang dapat mempercepat laju hilangnya es.
Baca Juga: Ada Lembah dan Tebing 'Sungai Purba' Tersembunyi di Dasar Laut Utara
Baca Juga: Ada 'Dunia Tersembunyi' Berada Jauh di Bawah Lapisan Es Antarktika
Baca Juga: Selain Bikin Es Mencair, Pemanasan Global Bikin Erosi Pesisir Arktika
Secara tradisional, drainase air dari bawah lapisan es dianggap menstabilkan aliran es. Sebuah proses yang berpotensi melindungi lapisan es modern dari keruntuhan dalam iklim yang memanas. Akan tetapi saat memeriksa pemindaian seismik yang terperinci, penulis mulai menemukan tanda-tanda pergerakan es yang stagnan dan cepat di dalam lembah. Ini memperumit gambaran tentang bagaimana saluran yang terbentuk dengan cepat ini dapat memengaruhi perilaku lapisan es di masa depan.
Yang pasti, laju pembentukan terowongan yang sangat cepat ini berarti bahwa para ilmuwan perlu mulai mempertimbangkan efeknya dalam model bagaimana lapisan es saat ini akan berevolusi dalam beberapa dekade hingga abad mendatang.
Tidak ada analog modern untuk proses cepat ini. Namun lembah kuno yang sekarang terkubur ratusan meter di bawah lumpur dasar laut Laut Utara, merekam mekanisme bagaimana lapisan es merespons kehangatan ekstrem yang hilang dari model lapisan es masa kini.
"Kecepatan saluran raksasa ini dapat terbentuk artinya bahwa mereka adalah mekanisme penting, tetapi saat ini diabaikan, yang berpotensi membantu menstabilkan lapisan es di dunia yang memanas,” ujar Kirkham. “Saat perubahan iklim terus mendorong mundur lapisan es modern Greenland dan Antarktika dengan laju yang semakin meningkat. Hasil kami menyerukan penyelidikan baru tentang bagaimana lembah terowongan dapat membantu menstabilkan hilangnya es kontemporer. Oleh karena kenaikan permukaan laut, jika mereka beralih di bawah lapisan es Bumi di masa depan."
Dr. Kelly Hogan, rekan penulis dan ahli geofisika di BAS, menambahkan, “Kami telah mengamati saluran air lelehan besar ini dari daerah yang tertutup oleh lapisan es di masa lalu selama lebih dari satu abad. Namun kami tidak benar-benar memahami bagaimana mereka terbentuk. Hasil kami menunjukkan, untuk pertama kalinya, bahwa mekanisme yang paling penting mungkin adalah pencairan musim panas di permukaan es yang menuju ke dasar melalui retakan atau saluran seperti cerobong asap dan kemudian mengalir di bawah tekanan lapisan es untuk memotong saluran. Pencairan permukaan sudah sangat penting bagi Lapisan Es Greenland hari ini. Proses transportasi air melalui sistem ini hanya akan meningkat saat iklim kita menghangat.”
“Pertanyaan penting sekarang adalah apakah aliran air lelehan ‘ekstra’ di saluran menyebabkan lapisan es kita mengalir lebih cepat, atau lebih lambat ke laut," pungkasnya.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR