Nationalgeographic.co.id—Mengenakan penutup wajah atau masker, seperti yang sering kita lakukan di masa pandemi COVID-19 menarik banyak perhatian ke mata Anda. Karena sebagian wajah yang tertutup masker, kita dapat berkomunikasi dengan memperhatikan mata dan alis orang lain. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa manusia memiliki bulu mata dan alis, dan apa fungsinya dalam kesehatan dan fungsi mata secara keseluruhan?
Selain ekspresif yang unik, alis dan bulu mata berfungsi sebagai garis pertahanan alami pertama terhadap puing-puing di udara dan bahaya lain yang masuk ke mata.
“Tujuan utama keduanya adalah untuk melindungi mata, menjadi lapisan perlindungan lain untuk bola mata yang sebenarnya terhadap apa pun itu, baik benda cair, padat, debu, atau serangga." kata Dr. Stephanie Marioneaux, juru bicara klinis American Academy of Ophthalmology.
Setiap orang memiliki alis dan bulu mata dengan bentuk hingga kelebatan yang berbeda. Hal seperti ini biasanya dipengaruhi oleh genetik atau produk perawatannya. Menurut sebuah studi pemodelan virtual 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution, alis sangat penting untuk ekspresi wajah dan mengkomunikasikan emosi halus, dan alis mungkin telah berevolusi untuk memungkinkan gerakan alis yang lebih ekspresif.
Selain itu, alis melindungi mata dari zat, seperti keringat, ketombe, dan hujan, yang jatuh ke wajah. Pada saat tertentu, kita pasti akan mengalami keringat yang mengucur dari dahi. Alis diposisikan di sepanjang tulang alis untuk membantu menyalurkan keringat dan cairan lain dari mata Anda. Berkat alis, keringat mengalir di sisi wajah Anda sehingga tidak langsung masuk ke rongga mata.
Baik itu keringat, hujan, atau air pancuran, alis melakukan pekerjaan yang baik untuk mengalihkan cairan dari mata. Baik bentuk alis Anda dan masing-masing rambut di dalam alis berperan dalam fungsi ini.
Sama seperti memakai bulu mata palsu dapat mengganggu fungsi perlindungan alami bulu mata, menghilangkan terlalu banyak bulu alis atas nama daya tarik kosmetik dapat menghambat fungsionalitas. Alis Anda berevolusi untuk menjalankan fungsi perlindungannya, jadi jangan mencabutnya secara berlebihan.
Semantara itu, bulu mata menawarkan perlindungan yang serupa dengan mata, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang berbeda. "Mereka hampir seperti kumis wajah, panjang dan sensitif,” kata Marioneaux.
Ketika sesuatu menyentuh mereka, itu memicu respons kedipan sebagai mekanisme pertahanan. Tanpa bulu mata, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengaktifkan respons kedipan, karena pemicu utamanya adalah melihat sesuatu yang datang ke mata.
Baca Juga: Tak Selalu Buruk, Marah Ternyata Juga Memberikan Manfaat Bagi Kita
Baca Juga: Wanita dengan Bulu Mata Terpanjang di Dunia Memecahkan Rekor Lagi
Baca Juga: Evolusi Jantung: Ilmuwan Temukan Jantung Tertua Berusia 380 Juta Tahun
"Tapi ini memberi Anda sedikit peringatan bahwa ada sesuatu di sekitar yang sebenarnya bisa melukai mata," katanya.
Bulu mata juga bisa terkena cairan, debu, dan iritasi mata lainnya. Dan mereka dapat membantu menjaga mata tetap lembab dengan membatasi penguapan, menurut sebuah studi tahun 2019 di Journal of Royal Society Interface.
Beberapa kondisi dapat menyebabkan orang kehilangan alis atau bulu mata. Alopecia, juga dikenal sebagai kerontokan rambut yang merata, dapat mempengaruhi keduanya. Terkadang, bulu mata rontok karena alasan yang tidak diketahui, atau seseorang mungkin mencabut bulu mata mereka karena iritasi atau karena kecemasan.
Dalam kasus lain, orang dengan kondisi yang dikenal sebagai trikotilomania memiliki dorongan untuk mencabut rambut mereka. Tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan alis menipis, dan lupus dapat membuatnya rontok.
“Jika Anda memutuskan untuk mengubah alis karena alasan kosmetik selain maskara, berhati-hatilah, terutama jika Anda mewarnainya. Pastikan pewarna aman untuk digunakan di sekitar mata, dan hindari terkena mata itu sendiri,” tutur Marioneaux.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR