Baca Juga: Apa Perbedaan antara Kehidupan Romawi Kuno dengan Yunani Kuno?
Baca Juga: Sebagian Jalan Romawi Kuno Lurus dan Tidak Berliku, Ini Alasannya
Apartemen—alias cenacula—di lantai bawah akan menjadi yang termudah untuk diakses dan harganya pun lebih mahal. Oleh karena itu, biasanya ditempati oleh penyewa terkaya. Sementara mereka yang lebih miskin tinggal di lantai yang lebih tinggi, di kamar kecil yang disebut cellae.
Jika Anda tinggal di lantai atas, hidup adalah perjalanan. Dalam Buku 7 dari Epigrams-nya, Martial menceritakan kisah seorang pecandu sosial yang rakus bernama Santra. Ia sering memenuhi undangan ke pesta makan malam, mengantongi makanan sebanyak yang dia bisa. “Makanan ini dibawanya pulang, naik sekitar dua ratus langkah,” kata Martial. Santra menjual makanan pada hari berikutnya untuk mendapatkan keuntungan.
Lantai ambruk
Sering kali terbuat dari bata berlapis beton, insulae biasanya terdiri dari lima lantai atau lebih. Apartemen kuno itu kadang-kadang dibangun dengan sangat serampangan, berkat pengerjaan fondasi dan bahan bangunan yang buruk. Maka tidak heran jika banyak insulae yang runtuh dan menimpa orang yang kebetulan lewat di bawahnya. Akibatnya, kaisar membatasi seberapa tinggi tuan tanah dapat membangun insulae.
Augustus membatasi ketinggian hingga 21 meter. Akan tetapi setelah Kebakaran Besar Roma pada tahun 64 Masehi, Kaisar Nero menciptakan bentuk baru untuk bangunan kota. Di depan rumah-rumah dan apartemen, dibangun serambi dengan atap datar yang dapat digunakan untuk menghalangi api. Biaya pembuatan serambi itu diperoleh dari dana pribadi sang kaisar.
Trajan kemudian menurunkan ketinggian bangunan maksimum menjadi 18 meter.
Bahaya mengintai di insulae
Pembangun seharusnya membuat dinding setebal 4 cm sehingga memberi orang banyak ruang. Namun aturan tersebut tidak ditaati. Celakanya, sebagian besar penyewa terlalu miskin untuk menuntut pemilik permukiman kumuh.
Jika tidak roboh, insulae terancam kebanjiran. Banjir adalah satu-satunya kesempatan di mana para penghuni mendapatkan air “alami”. Pasalnya, tidak ada air leding yang mengalir di apartemen kuno.
Insulae begitu tidak aman sehingga penyair Juvenal menyindir dalam satirnya, "Siapa yang takut atau pernah takut bahwa rumah mereka mungkin runtuh di pedesaan? Kami mendiami Roma yang sebagian besar ditopang oleh penyangga ramping. Karena itulah cara mencegah bangunan runtuh.”
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR