Baca Juga: Lahan Gambut Tropis Tertua di Dunia Ditemukan di Pedalaman Kalimantan
Baca Juga: Produksi Sawit Seharusnya Bisa Tanpa Mengubah Hutan dan Lahan Gambut
Garcin menambahkan, "Kekeringan ini menyebabkan hilangnya gambut dalam jumlah besar, setidaknya 2 meter. Kekeringan mengubah lahan gambut menjadi sumber karbon yang sangat besar saat gambut terurai. Dekomposisi ini hanya berhenti ketika kekeringan berhenti sehingga gambut mulai terakumulasi lagi."
Para ilmuwan memperingatkan bahwa sementara lahan gambut saat ini sebagian besar utuh dan dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat lokal, mereka rentan.
Selain ancaman lahan gambut yang semakin kering akibat perubahan iklim, kawasan ini juga mendapat tekanan tambahan yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem lahan gambut yang rapuh. Mulai dari pengeringan lahan gambut untuk pertanian skala industri, penebangan, dan eksplorasi minyak.
"Ini adalah temuan menakjubkan lainnya tentang lahan gambut. Mereka lebih rentan daripada yang kita duga, dan setiap orang harus memainkan peran mereka dalam melindungi mereka.” Tegas Profesor Corneille Ewango, dari Universitas Kisangani di Republik Demokratik Kongo dan yang memimpin ekspedisi untuk mengumpulkan sampel gambut. “Yang dipertaruhkan adalah salah satu ekosistem yang paling banyak satwa liar dan kaya karbon di Bumi."
Source | : | Earth.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR