Namun, setelah lebih dari setengah abad SETI, kita tidak menemukan apa pun. Tidak ada sinyal radio. Tidak ada artefak. Tidak ada mega-engineering. Sampai saat ini, setelah lebih dari seratus pencarian khusus, kita sama sekali tidak memiliki bukti adanya kehidupan cerdas di galaksi kita, atau bahkan di alam semesta.
Sutter memaparkan bahwa asumsi di balik SETI adalah bahwa kehidupan cerdas seharusnya lebih mudah dideteksi daripada kehidupan biasa yang tidak cerdas. Sebab, makhluk cerdas mampu benar-benar membuat kehadiran mereka diketahui.
"Jika mereka telah menemukan radio, maka mereka dapat menghidupkan FM, menciptakan gelembung pendeteksian yang melesat menjauh dari sistem rumah mereka dengan kecepatan cahaya. Jika mereka mampu memanfaatkan sebagian kecil energi yang berasal dari bintang mereka, mereka dapat mengubah seluruh tata surya mereka. Jika mereka telah memecahkan perjalanan antarbintang, maka mereka dapat menyebar seperti rumput liar (cerdas) ke seluruh galaksi," beber Sutter.
Namun, sepertinya ada sesuatu dalam argumen ini yang salah. Entah kehidupan cerdas tidak seumum seperti yang kita perkirakan, atau tidak terdeteksi seperti yang kita harapkan. Atau mungkin juga, sepertinya SETI tidak akan membuahkan hasil dalam waktu dekat.
"Jadi mungkin kita harus mencari semua kehidupan di luar Bumi, daripada berfokus hanya pada peradaban alien yang maju," saran Sutter.
"Itu berarti segala jenis kehidupan: organisme bersel tunggal yang mengambang di lautan, lumut yang menempel di bebatuan, atau tanda-tanda pertama makhluk kompleks yang bergerak di sekitar lingkungan mereka."
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR