Kemungkinan besar ini adalah dua putri Tutankhamun dan istrinya Ankhesenamun, dan mereka meninggal sebelum ayah mereka.
Jarang ditemukan janin mumi, meski orang-orang Mesir kuno memang terbiasa membuat mumi beberapa anak. Kehilangan anak-anaknya tampaknya sangat penting bagi Tutankhamun, jadi dia ingin mereka bersamanya di akhirat.
5. Ketenaran tidak selalu baik untuk Tutankhamun
Seperti banyak selebriti kita hari ini akan bersaksi, ketenaran tidaklah selalu baik. Hal ini tentu saja terjadi pada Tutankhamun, yang kemasyhurannya telah membawa studi ilmiah yang berlebihan dan merusak tubuhnya.
Tutankhamun mungkin adalah mumi yang paling banyak dipelajari di dunia, selain Otzi si Manusia Es. Studi terbaru dari Tutankhamun menggunakan CT scan canggih telah menunjukkan bahwa tubuhnya tidak lagi utuh atau bahkan lengkap.
Studi pertama terjadi pada tahun 1925, segera setelah ia ditemukan. Dalam keinginan untuk melihat Tutankhamun, para ahli anatomi yang mempelajarinya secara paksa mengeluarkannya dari peti mati karena tubuhnya menempel oleh resin. Penanganan yang kasar memisahkan anggota badan dan kepalanya dari tubuhnya.
Tutankhamun adalah satu-satunya mumi kerajaan yang diketahui tetap berada di makamnya di Mesir. Pada titik tertentu, mungkin selama perang dunia kedua, makamnya kembali dimasuki oleh orang atau orang yang tidak dikenal. Beberapa tulang rusuk Tutankhamun dipotong dan dibuang untuk mencari jimat atau perhiasan.
Ilmu pengetahuan telah membantu kita lebih memahami tentang kesehatan, kehidupan, dan persiapan Tutankhamun untuk akhirat. Warisan Raja Tut ini bukan hanya studi tentang kehidupan pribadinya. Ini adalah catatan tentang bagaimana sains memicu ketertarikan kita pada raja muda itu secara khusus dan pada kehidupan Mesir kuno secara umum.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR