2. Dia dikuburkan dengan bunga
Ketika makam Tutankhamun dibuka pada tahun 1922, ia mengenakan kalung yang terbuat dari bunga. Bunga-bunga itu dalam kondisi baik karena disegel di dalam peti mati bersamanya.
Bunga penting bagi orang-orang Mesir kuno, yang melukis gambar taman bunga di dinding makam mereka. Bunga dikagumi karena kecantikannya, keharumannya, dan karena alasan simbolisnya.
"Studi tentang bunga dan buah yang digunakan dalam kalung itu menunjukkan bahwa Tutankhamun dimakamkan antara pertengahan Maret dan akhir April. Mempersiapkan tubuhnya untuk dimakamkan akan memakan waktu 70 hari, yang berarti Tutankhamun kemungkinan besar meninggal di musim dingin," tulis Metcalfe.
3. Penampilan Tutankhamun dipertahankan dengan teknik khusus
Orang-orang Mesir kuno mengikuti "resep" ketika mereka membuat mumi. Setelah mengeluarkan otak dan organ-organ dalam, garam yang disebut natron digunakan untuk mengeringkan tubuh. Ini menghasilkan mumi yang bisa bertahan selama ribuan tahun tetapi memiliki penampilan yang kurus kering.
"Orang-orang Mesir kuno percaya bahwa jiwa, atau Ka, perlu kembali ke tubuhnya untuk eksis di akhirat, tetapi Ka harus bisa mengenali tubuhnya," jelas Metcalfe.
"Jadi, untuk membuat wajahnya tampak lebih hidup, zat seperti resin didorong di bawah kulit wajah Tutankhamun untuk membuatnya menonjol."
Sebelumnya diasumsikan bahwa Tutankhamun dibalsem dengan cepat dan buruk karena dia meninggal secara tiba-tiba. Tapi CT scan terbaru menunjukkan ini tidak benar. Mempersiapkan mumi agar wajahnya menonjol dan berbentuk seperti asilnya akan membutuhkan waktu dan keterampilan.
4. Tutankhamun ditemani dalam perjalanannya ke alam baka
Sulit untuk melepaskan diri dari gambaran mental Tutankhamun yang terbaring di makamnya dalam isolasi yang indah. Dia bukan, bagaimanapun, satu-satunya orang yang dimakamkan di makam tersebut. Dua peti mati mini ditemukan di sebuah kotak kayu di perbendaharaan makam.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2011 menunjukkan peti mati ini berisi dua janin perempuan. Salah satunya adalah sekitar lima sampai enam bulan kehamilan; yang lainnya adalah sekitar sembilan bulan kehamilan, meninggal pada atau sekitar waktu kelahiran.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR