Baca Juga: Kawin Sedarah, DNA Kuno Ungkap Sejarah Evolusi Keluarga Badak
Baca Juga: Wisata Taman Nasional Harusnya Fokus pada Konservasi dan Inklusif
"Berbeda dengan sel iPS badak putih utara, iPSC Kertam tidak dapat dibudidayakan tanpa sel pengumpan, yang melepaskan faktor pertumbuhan yang membantu menjaga sel induk dalam keadaan pluripoten," jelas Zywitza.
Penemuan ini jelas menjadi upaya mengembalikan populasi badak sumatra di Malaysia. Mereka rencananya menggunakan sel iPS Kertam itu untuk menumbuhkan sperma yang cocok untuk inseminasi buatan. Langkah ini akan lebih sulit bagi para peneliti, sebab "Untuk mendapatkan sel sperma, pertama-tama kita perlu menggunakan sel iPS untuk menumbuhkan sel germinal primordial—prekursor telur dan sperma,” terang Zywitza.
“Meskipun pekerjaan kami berusaha untuk membuat hal yang tampaknya mustahil—yaitu, untuk memastikan kelangsungan hidup hewan yang mungkin akan hilang dari planet kita—itu harus tetap menjadi pengecualian dan tidak menjadi aturan,” tegas Zywitza.
"Terlepas dari semua desas-desus tentang apa yang kami lakukan di laboratorium, ini dapat memberikan kontribusi kecil untuk menyelamatkan badak ini dari kepunahan. Perlindungan dan konservasi beberapa habitat hewan yang tersisa setidaknya sama pentingnya."
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR