Nationalgeographic.co.id—Arkeolog di Mesir menemukan sisa-sisa beberapa mumi dengan lidah yang terbuat dari emas di pemakaman kuno dekat Quesna. Ini adalah sebuah kota yang terletak sekitar 56 kilometer utara Kairo. Sebelumnya, mumi dengan lidah emas juga ditemukan di tempat lain, seperti situs arkeologi di Taposiris Magna. Ada beberapa pendapat soal fungsi lidah emas pada mumi Mesir kuno itu. Salah satunya adalah supaya bisa berkomunikasi dengan Osiris, Penguasa Dunia Bawah Mesir kuno.
Beberapa mumi dimakamkan di peti kayu dengan benda-benda kuburan. Itu termasuk kalung, tembikar, dan artefak emas dalam bentuk bunga teratai dan kumbang yang dikenal sebagai scarab.
“Mumi yang ditemukan dalam kondisi pengawetan yang buruk,” ungkap Dr. Mustafa Waziri yang menjabat sebagai sekretaris jenderal Supreme Council for Archeology di Mesir.
Nekropolis di Quesna pertama kali ditemukan pada tahun 1989. Selama tiga dekade sejak penemuan situs, penggalian terus dilakukan tanpa henti.
Mumi berlidah emas ditemukan di makam yang baru-baru ini ditemukan. Makam tersebut berisi mayat yang dikuburkan selama tiga periode bersejarah yang berbeda.
“Setiap tingkat penguburan menunjukkan bukti ritual yang berbeda dan berbagai cara membaringkan mumi untuk beristirahat,” kata Dr. Ayman Ashmawi, kepala sektor arkeologi Mesir Supreme Council for Archeology, di laman New York Post.
Mumi dengan lidah emas sempat populer selama periode tertentu
Mumi dengan lidah emas sangat populer selama periode Yunani-Romawi, kata Salima Ikram, seorang profesor Ilmu Mesir terkemuka di The American University di Kairo. Periode Yunani-Romawi berlangsung sekitar tahun 332 Sebelum Masehi hingga 395 Masehi. Dimulai ketika Aleksander Agung mengambil alih Mesir sampai saat Kekaisaran Romawi terpecah menjadi dua.
“Lidah emas adalah ciri khas persiapan penguburan periode Yunani-Romawi. Selain lidah emas, mata emas pun kadang diletakkan di tubuh yang dibalsam," kata Ikram.
Lidah emas dipercaya oleh arkeolog sebagai alat untuk berkomunikasi dengan Osiris, penguasa Dunia Bawah Mesir kuno
Para ahli percaya bahwa lidah orang mati yang asli dipotong selama proses pembalsaman dan diganti dengan sepotong emas yang menyerupai organ. Tujuannya agar almarhum dapat berbicara dengan Osiris, Penguasa Dunia Bawah Mesir kuno.
Seperti Hades, Osiris juga hidup di antara orang mati. Ia menegakkan aturan ketat bagi orang mati agar tidak bisa berkata-kata atau bersuara. Faktanya, dunia bawah tanah di Mesir kuno terkadang dikenal sebagai Tanah Sunyi, dan Osiris sendiri disebut Penguasa Keheningan.
Source | : | New York Post,Live Science |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR