Osiris tampaknya membenci kebisingan, keheningan ditekankan saat proses penguburan di zaman Mesir kuno. Hanya ketika mulut mumi dibuka sebagai persiapan untuk akhirat barulah musik dimainkan atau terdengar.
Bisa jadi lidah emas memungkinkan mumi berbicara dengan Osiris tanpa menimbulkan suara. Tetapi jika demikian, mengapa hanya beberapa mumi yang dikubur dengan lidah emas?
Transformasi ilahi dan konsep keabadian
Emas adalah bahan yang populer di Mesir kuno untuk membuat ornamen upacara penguburan. Unsur yang berkilauan dianggap sebagai daging para dewa, khususnya Dewa Matahari, Ra. Emas juga diasosiasikan dengan konsep keabadian.
Ra adalah pemimpin dari semua dewa Mesir kuno, pencipta segalanya, dan dia sangat dekat dengan Osiris. Ra mewakili bagian hari yang diterangi matahari, sedangkan Osiris mewakili waktu-waktu kegelapan.
Baca Juga: Fakta dan Hoaks Kutukan Mumi Firaun Tutankhamun dan para Korbannya
Baca Juga: Pesan Misterius dalam Bahasa Asing di Pembungkus Mumi Mesir Kuno
Baca Juga: Mumi Amun Ra, Mumi Mesir Kuno Yang Membawa Selalu Kemalangan
Mungkin lidah emas mewakili garis menuju cahaya, bahkan dalam kegelapan dunia bawah yang dingin. Sayangnya tidak ada bukti soal tujuan penggunaan lidah emas pada mumi Mesir kuno. Jadi, para ahli hanya bisa berspekulasi soal fungsinya.
“Lidah emas dan mata emas adalah manifestasi dari transformasi almarhum menjadi makhluk ilahi,” kata Ikram. Ia juga menambahkan jika lidah dan mata emas memungkinkan almarhum berbicara, melihat, dan merasakan saat di alam baka.
Mumi dengan lidah emas telah ditemukan di tempat lain di Mesir, termasuk di Taposiris Magna, sebuah situs arkeologi di pantai Mediterania. Juga di Oxyrhynchus, sebuah situs arkeologi yang terletak sekitar 174 km selatan Kairo.
Penggalian dan analisis sisa-sisa di Quesna sedang berlangsung. Belum jelas berapa banyak mumi dengan lidah emas yang ditemukan dan apakah identitas almarhum diketahui.
Source | : | New York Post,Live Science |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR