Nationalgeographic.co.id—Sejak penemuan fosil pertamanya, Elasmosaurus, makhluk laut purba dengan leher super panjang yang mencolok, telah memukau imajinasi banyak orang.
Bentuknya yang tidak biasa—tubuh ramping dengan empat sirip besar dan leher yang bisa mencapai separuh panjang tubuhnya—sering kali menyebabkan kesalahpahaman.
Banyak yang secara otomatis mengelompokkannya bersama dinosaurus raksasa yang mendominasi daratan pada era Mesozoikum. Namun, klasifikasi ilmiah seringkali menyimpan nuansa yang tidak sejelas penampakan luar.
Apakah Elasmosaurus benar-benar bagian dari keluarga dinosaurus, ataukah ia termasuk dalam kategori reptil laut purba yang berbeda dan memiliki garis keturunannya sendiri?
Penjelasan ini akan mengupas tuntas fakta di balik identitas Elasmosaurus, membedah karakteristiknya, serta menempatkannya dalam pohon kehidupan prasejarah yang lebih akurat. Jadi, benarkah Elasmosaurus hanya "sekadar" reptil dan bukan dinosaurus?
Jerapah dengan Tubuh Penyu Laut
Bayangkan jerapah dengan tubuh penyu laut, lalu perbesar imajinasi Anda hingga raksasa. Itulah gambaran Elasmosaurus, reptil laut purba dengan leher luar biasa panjang yang pernah mendominasi lautan. Penting untuk diingat, Elasmosaurus bukanlah dinosaurus, melainkan anggota ordo Plesiosauria, yang mencakup plesiosaurus dan pliosaurus.
Makhluk-makhluk menakjubkan ini hidup selama tahap Campanian pada periode Kapur Akhir, sekitar 83,6 hingga 72,1 juta tahun yang lalu. Satu-satunya spesies yang diketahui dari keluarga Elasmosauridae adalah Elasmosaurus platyurus, sebuah nama yang ironisnya diberikan berdasarkan kesalahan interpretasi awal terhadap fosilnya.
Nama generik "Elasmosaurus", seperti dilansir laman a-z-animals.com, sendiri berarti "reptil lempengan tipis," merujuk pada tulang seperti lempengan di bagian sternal dan panggulnya. Sedangkan nama spesifiknya, "platyurus," berarti "ekor pipih." Namun, kemudian terungkap bahwa yang awalnya disangka ekor pipih justru adalah lehernya yang fenomenal.
Meskipun fosil Elasmosaurus yang ditemukan seringkali berupa fragmen, para ilmuwan memperkirakan hewan ini memiliki tubuh yang padat dan ramping, memungkinkan pergerakan mulus di dalam air. Elasmosaurus memiliki tungkai menyerupai dayung, mirip penyu modern namun jauh lebih besar, yang digunakan untuk mendorong tubuh raksasanya melintasi samudra.
Dengan ekor pendek, kepala kecil berbentuk segitiga, dan leher yang ikonik, Elasmosaurus diperkirakan mencapai panjang sekitar 13,1 meter (43 kaki). Bahkan, palaeontolog Edward Drinker Cope memperkirakan panjangnya bisa mencapai 13,7 meter (45 kaki), dengan mempertimbangkan bagian yang hilang dan menambahkan panjang badan vertebra serta tulang rawan.
Baca Juga: Apakah Kanibalisme Antardinosaurus Benar-Benar Pernah Terjadi? Apa Buktinya?
KOMENTAR