Nationalgeographic.co.id—Salah satu cara terbaik untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan cara daur ulang, tapi sayangnya tidak semua plastik dapat didaur ulang. PVC adalah salah satu plastik yang sangat sulit didaur ulang, tapi sekarang ilmuwan menemukan cara untuk mendaur ulangnya.
Temuan tersebut telah dipublikasikan di jurnal Nature Chemistry dengan judul "Using waste poly(vinyl chloride) to synthesize chloroarenes by pemlastis-mediated electro(de)chlorination."
Pada penelitian tersebut, ilmuwan menemukan cara untuk mendaur ulang PVC secara kimiawi menjadi bahan yang dapat digunakan. Mereka menggunakan ftalat (bahan kimia) dalam pemlastis, salah satu komponen PVC yang paling berbahaya, sebagai mediator untuk reaksi kimia.
PVC, atau polivinil klorida, adalah salah satu plastik yang paling banyak diproduksi di dunia. PVC membuat sejumlah besar plastik yang kita gunakan setiap hari.
Sebagian besar plastik yang digunakan dalam peralatan rumah sakit, tabung, kantong darah, masker, dan lainnya, adalah PVC seperti kebanyakan pipa yang digunakan pada pipa ledeng modern.
Rangka jendela, trim rumah, pelapis dinding dan lantai terbuat dari, atau termasuk, PVC. Ini melapisi kabel listrik dan terdiri dari bahan-bahan seperti tirai shower, tenda, terpal dan pakaian.
Meski sangat sulit, PVC bisa didaur ulang, tetapi sangat tidak dianjurkan karena beracun jika bersentuhan dengan makanan. Di Amerika, PVC bahkan memiliki tingkat daur ulang nol persen.
Sekarang, peneliti University of Michigan, yang dipimpin oleh penulis studi pertama Danielle Fagnani dan peneliti utama Anne McNeil, telah menemukan cara untuk mendaur ulang PVC secara kimiawi menjadi bahan yang dapat digunakan.
Bagian paling kebetulan dari penelitian ini? Para peneliti menemukan cara untuk menggunakan phthalat dalam pemlastis, salah satu komponen PVC yang paling berbahaya, sebagai mediator reaksi kimia.
"PVC adalah jenis plastik yang tak seorang pun ingin berurusan dengannya karena memiliki masalah uniknya sendiri," kata Fagnani, yang menyelesaikan pekerjaannya sebagai peneliti postdoctoral di Departemen Kimia UM.
"PVC biasanya mengandung banyak pemlastis, yang mencemari segala sesuatu di aliran daur ulang dan biasanya sangat beracun. Ini juga melepaskan asam klorida dengan sangat cepat dengan sedikit panas."
Source | : | University of Michigan News,Nature Chemistry |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR