Nationalgeographic.co.id - Kerusakan lingkungan menjadi masalah utama dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berdampak langsung terhadap perubahan iklim, kerusakan lingkungan, serta kelangsungan hidup manusia.
Oleh sebab itu, beberapa perusahaan besar di dunia mulai menerapkan konsep bisnis berkelanjutan atau sustainable business. Ini merupakan konsep bisnis yang tidak hanya memberi manfaat bagi perusahaan, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan hidup demi masa depan Bumi.
Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata perekonomian global, Indonesia menjadi salah satu negara yang berkomitmen untuk menghentikan deforestasi dan mewujudkan bebas emisi karbon pada 2060.
Komitmen tersebut juga ditekankan dalam Presidensi G20 yang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022. Dengan mengimplementasikan konsep berkelanjutan, pemerintah dan sektor bisnis dapat menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru dapat tercipta, pertumbuhan ekonomi dapat terdorong, dan kerusakan lingkungan dapat diminimalkan.
Baca Juga: Bisa Melalui Celah-Celah Kecil, Bagaimana Kucing Melakukannya?
Great Eastern General Insurance Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang menerapkan sistem bisnis berkelanjutan di Indonesia. Sebagai perusahaan asuransi umum, Great Eastern sadar akan pentingnya mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dalam operasi bisnisnya.
Head of Risk Management PT Great Eastern General Insurance Indonesia Ony Wibisono mengatakan, Great Eastern memiliki 3 Pilar Berkelanjutan, yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan ke dalam model bisnis dan operasi. Ketiga pilar ini merupakan bagian dari strategi Perusahaan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara bertajuk “Reach for Great Impact: KolaboAksi untuk Ekonomi dan Lingkungan yang Berkelanjutan”. Acara hasil kolaborasi Great Eastern General Insurance Indonesia dan Saya Pilih Bumi tersebut digelar secara daring melalui Instagram Live, Kamis (1/12/2022).
“Dari sisi ekonomi, Great Eastern General Insurance Indonesia akan melakukan kerja sama strategis dengan partner untuk menjangkau calon nasabah secara digital. Saluran digital memungkinkan Great Eastern General Insurance Indonesia untuk menjangkau beberapa segmen pelanggan yang kurang terlayani,” kata Ony.
Baca Juga: Kisah Pan, Dewa Liar Yunani Kuno Pencetus Kata Modern 'Panik'
Selain itu, Great Eastern juga mengedukasi masyarakat terkait keuangan digital guna membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk dan layanan sektor jasa keuangan.
Terkait kegiatan sosial, Great Eastern juga melakukan berbagai langkah konkret, di antaranya menyediakan alat musik bagi tunanetra dan klinik terapung bagi masyarakat di Indonesia bagian timur.
“Kami percaya dengan adanya sarana dan prasarana dapat mendorong masyarakat lebih sejahtera. Saat ini, kami mengutamakan untuk daerah-daerah Great Eastern beroperasi agar dapat memastikan sarana yang disediakan dapat berfungsi dalam jangka panjang, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya tidak hanya sekali pakai,” ujar Ony.
Penerapan konsep lingkungan berkelanjutan
Dalam kesempatan yang sama, Ony juga memaparkan tentang komitmen dan berbagai upaya dalam penerapan sistem lingkungan berkelanjutan di perusahaan yang telah berdiri sejak 1908 tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengurangi penggunaan kertas.
Baca Juga: Fakta Unik Neanderthal, Pandai Mengubur Jenazah Hingga Jadi Pemburu
“Di Great Eastern General Insurance Indonesia, kami berupaya melakukan transformasi digital sehingga layanan yang dulunya paper-based, kini menjadi digital. Salah satunya adalah layanan e-policy,” ujar Ony.
E-policy merupakan polis asuransi yang diterbitkan dalam bentuk dokumen elektronik. Adapun kelebihan e-policy adalah mudah diakses, proses penerbitan lebih cepat, dan minim risiko kehilangan.
Tidak hanya itu, Ony juga mengatakan, pemberlakukan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) yang selama ini diterapkan Great Eastern General Insurance Indonesia juga dapat berdampak besar bagi kelestarian lingkungan.
“Selain upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, implementasi WFH yang dilakukan saat ini ternyata juga berdampak langsung dalam mengurangi polusi, penggunaan kertas, dan pemakaian listrik,” kata Ony.
Baca Juga: PVC Sangat Sulit Didaur Ulang, Sekarang Ilmuwan Menemukan Caranya
Ony menambahkan, Great Eastern General Insurance Indonesia juga rutin mengadakan program inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup minim sampah. Salah satunya adalah program Gerakan 5.000 Reusable Bags.
“Beberapa kali kami juga membagikan merchandise yang ramah lingkungan kepada nasabah saat melaksanakan engagement activities, seperti tumbler dan sedotan stainless steel,” ujar Ony.
Ony mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan mulai dari tindakan-tindakan kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik dan kertas, serta mengurangi emisi gas karbon dari kendaraan bermotor yang mengeskalasi laju perubahan iklim.
“Sebetulnya, banyak hal positif yang sudah dilakukan oleh generasi milenial saat ini, misalnya mengenakan pakaian thrift. Namun, alangkah baiknya hal tersebut juga dibarengi dengan kebiasaan baik lainnya, seperti membawa shopping bag sendiri dan tumbler setiap bepergian,” jelas Ony.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR