Nationalgeographic.co.id—Minuman anggur sudah ada sejak zaman kuno. Namun, yang pasti minuman anggur zaman modern seperti sekarang tentu berbeda. Salah satunya adalah posca, minuman anggur rakyat di Roma kuno dan Yunani sekitar abad kedua SM.
Dikutip Ancient Pages, posca, atau dalam bahasa latinnya potor mempunyai arti meminum. Sementara dalam bahasa Yunani, epoxos yang memiliki arti sangat tajam.
Posca merupakan adalah campuran medis yang dibuat dari anggur asam atau cuka dan air. Minuman ini biasanya dijadikan pelepas dahaga dan penat bagi para prajurit, kelas bawah dan budak Romawi kuno.
Ada fakta baru terungkap yang menunjukkan penelitian terbaru bahwa posca sebenarnya cukup sehat untuk dikonsumsi. Hal ini lantaran minuman tersebut memiliki manfaat kesehatan karena mengandung vitamin C dan keasamannya yang kuat dengan mudah membunuh semua bakteri berbahaya. Selain itu, bahan-bahan yang terkandung dalam posca adalah tambahan bumbu penyedap dan rempah-rempah, terutama biji ketumbar, sehingga membuat rasa posca jauh lebih enak.
Tahukah Anda? Di Roma kuno, minum anggur murni dianggap biadab. Jadi, konsentrat anggur wajib diencerkan dengan air dan posca, atau setara dengan 3-2 bir murah saat ini. Posca menjadi minuman yang sangat umum di antara kelas masyarakat yang lebih miskin karena harganya yang murah dan kandungan alkoholnya yang rendah.
Minuman itu juga mendapatkan popularitas di kalangan tentara Romawi dan para budak Roma kuno. Meluasnya penggunaan posca, sepanjang periode Romawi dari 300-200 SM dan pada awal periode Bizantium, dibuktikan oleh banyak referensi dalam sumber-sumber kuno seperti sejarah alam Pliny the Elder hingga komedi Plautus pada abad kedua SM. Di tentara Bizantium, minuman itu sebenarnya disebut pouska.
Beberapa petinggi Romawi yang meminum posca adalah Scipio Africanus, jenderal dan yang terbesar dari keluarga Romawi terkenal dari Scipios, bangsawan dan militer yang memimpin pasukan di Kekaisaran, dan Metellus, seorang politikus terkemuka, yang dengan cara ini ingin mengungkapkan solidaritas mereka dengan tentara tentara.
Baca Juga: Kehidupan Budak di Balik Brutalnya Institusi Perbudakan Romawi
Baca Juga: Atribut Penting dalam Budaya Romawi, Dari Mana Budak Berasal?
Baca Juga: Ruangan Para Budak Romawi Ditemukan di Pompeii, Kondisinya Luar Biasa
Baca Juga: Penemuan Kalung Budak Romawi 'Pegang Aku Atau Aku Akan Lari!'
Sebagaimana dicatat oleh penulis biografi, penulis esai, filsuf, Plutarch dari 46 M - 120 M, peminum posca lainnya adalah seorang senator dan sejarawan Romawi, Cato the Elder (234–149 SM). Menurut kumpulan biografi Romawi yang dikenal sebagai “Historia Augusta”, Hadrian (Kaisar Romawi dari 117 hingga 138) yang "benar-benar menjalani kehidupan prajurit", juga merupakan salah satu peminum posca saat melakukan kampanye militer.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR