Oleh Shadri Akmal I'jazi—Mahasiswa S-1 Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nationalgeographic.co.id—Permainan daring, atau bahasa bekennya game online, kian mewabah belakangan ini. Era digital memungkinkan permainan ini dapat dengan mudah diakses di berbagai platform seperti gawai cerdas, laptop, dan konsol gim. Kalangan remaja sampai orang dewasa pun menggandrunginya.
Permainan daring yang belakangan ini banyak digemari oleh masyarakat adalah Mobile Legends: Bang Bang. Google Play Store mencantumkan bahwa gim ini telah diunduh sekitar 500 juta kali oleh pengguna di Indonesia.
Namun, sejauh mana kita menyadari bahwa permainan daring dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental dan kecanduan, yang biasa disebut 'adiksi permainan daring'?
Apa itu adiksi permainan daring?
Kecanduan adalah kondisi ketika kita terobsesi terhadap suatu hal dan menjadi lupa dengan segala urusan di sekitar kita. Salah satu bentuk perilaku tidak sehat dan sulit dikendalikan, yang tidak sekadar merugikan dirinya sendiri, tetapi juga lingkungan sekitarnya.
“Kecanduan game online didefinisikan sebagai ketergantungan berlebihan seseorang pada game online, yang mengakibatkan dampak yang merugikan pada kesejahteraan fisik dan psikologis individu,” demikian hasil pemaparan penelitian kolaborasi Universitas Negeri Padang dan Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET).
Para penelitinya Emria Fitri, Lira Erwinda, dan Ifdil mengungkapkannya dalam Jurnal Konseling dan Pendidikan dalam tajuk “Konsep Adiksi Game Online dan Dampaknya terhadap Masalah Mental Emosional Remaja serta Peran Bimbingan dan Konseling”, yang terbit pada November 2018.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengklasifikasikan adiksi permainan daring sebagai sebuah gangguan mental gaming disorder, demikian dalam International Classification of Diseases (ICD-11). Frasa "gaming disorder" adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak mampu mengontrol kegiatan bermain gim, sehingga mengabaikan kebutuhan atau kewajiban, seperti makan, minum, istirahat, dan sekolah.
Apa dampak negatif adiksi permainan daring? Kecanduan permainan daring dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, perkembangan emosional dan hubungan keluarga. Prestasi akademik juga dapat menurun akibat kecanduan permainan daring.
Adiksi permainan daring juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh kita, dilansir dari laman kemkes.go.id. Beberapa contoh gangguan itu, seperti gangguan tidur yang dapat merusak sistem metabolisme pada tubuh, gangguan fatigue syndrome atau tubuh menjadi terasa berat dan pegal. Mereka yang terjangkiti adiksi permainan daring juga akan mengalami kecenderungan sedentary life, yakni lebih lebih banyak berbaring dan duduk (bermain permainan daring). Dampaknya bisa menyebabkan berat badan berlebih atau obesitas, yang pada akhirnya memicu masalah kesehatan fisik.
Faktor yang dapat memengaruhi timbulnya adiksi permainan daring
Tidak semua orang terpengaruh oleh adiksi permainan daring. Ada beberapa orang yang masih bisa mengontrol hasratnya untuk bermain permainan daring. Oleh karena itu, adiksi permainan daring dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian Adi Kristiawan Kuncono Teguh Yunanto dari Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I, bertajuk “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kecanduan Game Online” yang terbit di Jurnal Psikologi Kreatif Inovatif, April 2021.
Penelitian yang menghimpun 200 responden ini menghasilkan penjelasan berupa tiga perkara yang berpengaruh terhadap adiksi permainan daring, yaitu:
Anak yang lebih muda cenderung memiliki adiksi permainan daring. Menurut penelitian ini, anak yang berumur 14 tahun, atau sekitar 51.9% dari total responden, menghabiskan waktu untuk bermain permainan daring sekitar 4-6 jam per-hari.
Anak laki-laki lebih mudah terkena adiksi permainan daring dibanding anak perempuan. Terdapat perbedaan minat bermain antara anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki cenderung menyukai suatu permainan yang “kasar” sedangkan anak perempuan tidak. Ditambah lagi gim-gim yang beredar sekarang sering mengandung unsur kekerasan.
Orang tua yang berpendidikan luas memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam memanfaatkan teknologi yang ada, khususnya untuk mencari informasi mendidik anak yang baik, menjaga kesehatan mental anak, dan cara memberi asupan gizi yang cukup untuk anak.
Ada beberapa ciri dan gejala yang dapat kita identifikasi dari seseorang yang telah mengalami gangguan adiksi permainan daring. Dilansir dari laman Harvard Health Publishing, beberapa gejala dapat diidentifikasi sebagai bukti kecanduan permainan daring.
Baca Juga: Tidak Sama, Beberapa Orang Ternyata Tidak Mudah Kecanduan Rokok
Baca Juga: Mengapa Tembakau Sangat Adiktif, Menyebabkan Ketagihan dan Kecanduan?
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Kecanduan Minum Kopi, padahal Rasanya Pahit?
Baca Juga: Jangan Main-main! Anda Mati dalam Gim Ini, Nyawa Anda Bisa Melayang
Seseorang yang sudah didiagnosis dengan kecanduan permainan akan merasa sulit untuk mengelola keinginan antara bermain dan dengan kegiatan lainnya. Orang yang menderita adiksi permainan daring akan mengabaikan aktivitas penting lainnya seperti makan atau tidur saat bermain.
Gangguan dalam hubungan dengan keluarga, kerabat, pekerjaan, dan pendidikan juga bisa menjadi tanda seseorang kecanduan permainan daring. Ketika perubahan ini terjadi selama periode 12 bulan, seseorang dianggap memiliki Game Addiction, yang merupakan salah satu bentuk masalah kesehatan mental.
Penanganan terhadap adiksi permainan daring
Kita patut bersyukur, karena sudah banyak sekali pengobatan yang dapat dilakukan untuk orang yang telah mengidap adiksi permainan daring. Sri Wahyuni dalam karya tulis bertajuk Psikoterapi pada Adiksi Game Online, memaparkan terdapat dua metode dalam menyembuhkan seseorang yang terkena adiksi permainan daring, yaitu psikofarmakologi dan psikoterapi. Karya tulis tinjauan jurnal ini merupakan bagian dari Program Pendidikan Dokter Spesialis yang ditempuhnya di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2018.
Terapi perilaku kognitif adalah terapi yang mengobati pasien dengan cara memberikan langkah demi langkah dalam mengurangi sikap internet kompulsif dan memberikan pasien cara-cara untuk menahan dan mengatasi perasaan yang membuat mereka tidak nyaman, seperti stres, kecemasan dan depresi.
Terapi Perilaku Rasional Emotif atau REBT berorientasi pada tindakan yang fokusnya adalah membantu orang dalam menghadapi keyakinan irasional (dalam hal ini, permainan daring) dan belajar mengelola emosi, pikiran, dan perilaku mereka dengan cara yang lebih rasional. Singkatnya, REBT memberikan bimbingan untuk pasien, agar mereka dapat kembali berfikir secara rasional.
Hipnoterapi adalah terapi yang dilakukan dengan cara memberikan sugesti positif kepada pasien, untuk mengubah perilaku, pikiran dan perasaan mereka ke arah yang lebih baik. Seorang terapis akan membimbing pasiennya kedalam kondisi trance (relaksasi pikiran) agar lebih mudah memasukan sugesti ke dalam diri si pasien.
Sebuah keniscayaan, permainan daring menjadi media bagi kita untuk bersenang-senang. Namun, kita perlu waspada bahwa permainan ini juga bisa menjadi sebuah penyakit yang bisa merusak kehidupan kita sendiri—juga orang-orang di sekitar kita. Panduan keselamatan kita: Bijak menggunakan waktu ketika kita sedang bersenang-senang dalam dunia permainan daring.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR