Baca Juga: Eksoplanet Aneh Seperti Neptunus Ini Mungkin Memiliki Awan Air
Baca Juga: Planet Mayat Hidup: Kondisi Tak Biasa dari Planet Ekstrasurya
Benneke dan rekannya Diana Dragomir, dari University of New Mexico, muncul dengan ide untuk mengamati kembali sistem planet itu dengan teleskop luar angkasa Hubble dan Spitzer antara tahun 2014 dan 2016 untuk menangkap lebih banyak transit Kepler-138d, planet ketiga di sistem, untuk mempelajari atmosfernya.
Sementara pengamatan teleskop antariksa Kepler NASA sebelumnya hanya menunjukkan transit tiga planet kecil di sekitar Kepler-138, Piaulet dan timnya terkejut menemukan bahwa pengamatan Hubble dan Spitzer menunjukkan adanya planet keempat dalam sistem, yaitu Kepler-138e.
Planet yang baru ditemukan ini berukuran kecil dan lebih jauh dari bintangnya dibandingkan tiga planet lainnya, membutuhkan waktu 38 hari untuk menyelesaikan orbitnya. Planet ini berada di zona layak huni bintangnya, wilayah beriklim sedang di mana sebuah planet menerima jumlah panas yang tepat dari bintangnya yang dingin agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin untuk memungkinkan adanya air cair.
Para peneliti mendapat kejutan lain: mereka menemukan bahwa dua dunia air Kepler-138c dan d adalah planet "kembar", dengan ukuran dan massa yang hampir sama, sementara mereka sebelumnya dianggap sangat berbeda. Sebaliknya, planet yang lebih dekat, Kepler-138b, dipastikan sebagai planet kecil bermassa Mars, salah satu planet ekstrasurya terkecil yang diketahui hingga saat ini.
"Ketika instrumen dan teknik kami menjadi cukup sensitif untuk menemukan dan mempelajari planet yang lebih jauh dari bintangnya, kami mungkin mulai menemukan lebih banyak dunia air seperti Kepler-138 c dan d," simpul Benneke.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR