Nationalgeographic.co.id—Tsar Peter III dari Rusia memerintah hanya selama enam bulan pada tahun 1762. Kisah hidupnya tidak terlalu banyak diketahui. Ia menjadi terkenal berkat upaya penggulingan yang dilakukan oleh istrinya, Yekaterina yang Agung (Catherine the Great). Meski memimpin Kekaisaran Rusia, ia bukanlah seorang pemimpin yang cakap. Bahkan bisa dikatakan jika Tsar Peter III adalah salah satu pemimpin "gila" sepanjang sejarah. Salah satu daftar kegilaannya adalah Peter III mengeksekusi seekor tikus di pengadilan militer. Apa sebabnya?
Tsar yang tidak pernah dewasa
Lahir pada 1728, dan menjadi yatim piatu pada usia 11 tahun, Peter tinggal bersama bibinya, Permaisuri Elizabeth Rusia. Sang bibi pun berusaha untuk mencari pendamping yang tepat bagi Peter muda.
Pilihan jatuh pada Yekaterina. Seperti banyak pernikahan keluarga kerajaan, pernikahan mereka adalah pernikahan tanpa cinta. Peter tidak terlalu memperhatikan Yekaterina. Pasalnya, ia memiliki minat pada hal lain, selain minum dan merokok tentunya.
Peter memiliki obsesi pada tentara mainan. Faktanya, Peter mungkin lebih mencintai mainannya itu alih-alih istrinya. "Yekaterina mengeklaim bahwa pada malam pernikahannya, ia kecewa ketika Peter punya rencana selain menghabiskan waktu dengannya," ungkap Mitchell di Robbie Mitchell di laman Ancient Origins.
Menurut memoar Yekaterina yang Agung, Peter memiliki banyak mainan anak-anak. "Pada siang hari, mainan itu disembunyikan di tempat tidur saya dan di bawahnya," ungkap sang permaisuri dalam memoarnya. Inilah yang membawa sang tsar kelak mengeksekusi seekor tikus malang di pengadilan militer.
Tikus malang melakukan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan oleh Tsar Peter III
Ceritanya berasal dari Yekaterina, yang dilaporkan memasuki kamar Peter suatu hari. "Saat itu, ia melihat seekor tikus tergantung di dinding," tulis Kimberly Smith di laman Grunge.
Ketika dia menanyakan pada sang suami, Peter mengatakan kepadanya bahwa tikus itu telah melakukan kejahatan besar dan layak dihukum. Kesalahan apa yang dilakukan si tikus hingga ia harus digantung di tembok? Rupanya, tikus tersebut tertangkap basah merusak salah satu mainan kesayangan sang tsar.
Kejadian itu rupanya terjadi saat Peter sedang bermain dengan tentara mainannya. Dia dilaporkan membuat benteng dari kertas untuk para tentara.
Namun, benteng itu tidak cukup untuk melindungi mereka dari tikus. Alhasil, hewan pengerat itu berhasil menyelinap masuk dan mengunyah kepala salah satu dari tentara mainan itu.
Untungnya, anjingnya memperhatikan tikus itu dan segera menangkapnya, mencegah prajurit lain mengalami nasib yang sama. Namun masalah belum selesai bagi sang tsar. “Ia memutuskan jika si tikus harus mendapatkan hukuman yang layak,” tambah Smith.
Tikus itu dieksekusi di pengadilan militer
Tikus itu harus membayar pelanggarannya dan hadir di hadapan pengadilan militer, di mana ia dijatuhi hukuman mati.
Peter membuat tiang gantungan kecil untuk mengeksekusi hewan malang yang salah memakan sasaran yang salah. Yekaterina mungkin tidak menyaksikan kejahatan tersebut, ia menyebutkan kisah tersebut dalam memoarnya. Sang permaisuri menulis, "Penjahat telah ditangkap. Ia diadili dengan darurat militer dan segera digantung. Dan seperti yang saya lihat, digantung selama tiga hari menjadi contoh bagi publik."
Baca Juga: Para Kucing Bangsawan yang Berkeliaran di Bekas Kediaman Tsar Rusia
Baca Juga: Benarkah Tsar Nicholas II Jadi Sumber Penderitaan Kekaisaran Rusia?
Baca Juga: Catatan Tionghoa, Ketika Putra Mahkota Tsar Rusia Melancongi Batavia
Baca Juga: Tampak Kembar, Apakah Tsar Nicholas II Rusia dan George V Bersaudara?
Yekaterina mengungkapkan sedikit kasih sayang untuk makhluk itu. Ia menuliskan, "Tikus digantung tanpa ditanyai atau didengar dalam pembelaannya sendiri." Meskipun sang permaisuri mengungkapkan simpati untuk tikus itu, nampaknya ia tidak melakukan hal yang sama pada suaminya. Ini terbukti dengan upaya Yekaterina untuk menggulingkan Peter III dari tampuk kekuasaan.
Yekaterina yang Agung menjadi penguasa wanita terlama dalam sejarah Rusia. Sebagai politisi yang tangguh, ia memperluas dan memodernisasi Rusia.
Dikatakan bahwa Peter memiliki masa kecil yang sulit yang membuatnya menjadi seorang psikopat. Ia lahir di Jerman sebagai Karl Peter Ulrich dan dibawa ke Rusia. Bertentangan dengan keinginannya, sang bibi ingin agar ia dapat memerintah setelahnya.
Peter muda hampir tidak bisa berbicara bahasa Rusia pada saat itu dan tidak pernah benar-benar mempelajarinya. Pasalnya, ia tidak pernah ingin tinggal di kekaisaran itu, apalagi memerintahnya.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | grunge.com,Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR