Nationalgeographic.co.id—Para arkeolog telah menemukan bukti bahwa orang-orang kuno Teotihuacan di Meksiko, salah satu kota suci terbesar dan terpenting di Mesoamerika kuno, membuat dan meminum minuman beralkohol tradisional yang dikenal sebagai pulque.
Pulque adalah minuman beralkohol tradisional Meksiko tengah. Ini memiliki warna susu, dengan tekstur agak kental dan rasa asam seperti ragi. Minuman yang dibuat dari getah tanaman agave disebut memiliki peran penting dalam menyediakan nutrisi penting selama masa kekeringan.
Penemuan itu dilakukan ketika tim ilmuwan menganalisis ratusan pecahan tembikar dari Teotihuacan, yang berasal dari antara 200 dan 550 M, untuk mencari jejak bakteri pembuat alkohol Zymomonas mobilis. Hasilnya mengungkapkan sejumlah fragmen yang mengandung bakteri tersebut, yang menunjukkan bahwa bejana tembikar asli telah digunakan untuk menyimpan getah fermentasi yang digunakan untuk membuat pulque.
Studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, memberikan bukti kimia langsung paling awal untuk pembuatan pulque di Amerika Tengah.
Pulque dianggap suci, dan penggunaannya terbatas pada golongan orang tertentu. Ada banyak referensi dalam kodeks Aztec tentang penggunaan pulque oleh kaum bangsawan dan imamat untuk merayakan kemenangan. Di antara rakyat jelata, minuman itu hanya diizinkan untuk orang tua dan wanita hamil. Itu juga diminum pada ritual oleh pendeta dan korban, untuk meningkatkan semangat pendeta dan, konon, untuk meringankan penderitaan korban.
Banyak informasi tentang penggunaan pulque juga diperoleh melalui penemuan mural yang menggambarkan konsumsinya. Mural paling terkenal, yang dikenal sebagai Los Bebedores atau 'The Drinkers', berusia 1.800 tahun dan menggambarkan adegan pesta pora mabuk sebagai bagian dari upacara pra-Hispanik yang didedikasikan untuk dewi Mayahuel. Para tokoh melakukan berbagai kegiatan, antara lain minum, memberi sesaji, melayani, bahkan muntah dan buang air besar. Mereka semua tampaknya dalam keadaan mabuk. Berukuran lebih dari 60 meter, itu adalah salah satu mural pra-Kolombia terpanjang yang ditemukan di Meksiko.
Correa-Ascencio, penulis studi utama dan ahli kimia arkeologi di University of Bristol di Inggris, menjelaskan temuan penelitian ini “merupakan langkah pertama yang penting dalam memberikan informasi baru tentang pola penghidupan penduduk di Teotihuacan yang tidak dapat dikumpulkan dengan menggunakan metode arkeologi tradisional."
Baca Juga: Penduduk Kuno Cekungan Meksiko Memiliki Sistem Pertanian yang Canggih
Baca Juga: Bukan Halloween, Orang Meksiko Rayakan Tradisi Hari Orang Mati
Baca Juga: Pengorbanan Anjing Sebagai Ritus Masyarakat Meksiko Pra-Hispanik
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR