Baca Juga: Arkeolog Menemukan Proyektil Batu Berusia 15.700 Tahun di Idaho
Baca Juga: Mengapa Para Arkeolog Tidak Mencari Atlantis si 'Kota yang Hilang'?
Baca Juga: Arkeolog Menemukan Peluru Ketapel Bertulis Berusia 2.200 Tahun
Baca Juga: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di Balik Penemuan Makam Tutankhamun
Entah apa yang terjadi kemudian, Fujimura seakan tergelincir ke jurang kehancuran. Seorang wartawan membongkar fakta di balik kegemilangan Fujimura.
Pada tahun 2000, Jepang diguncang ketika sebuah surat kabar menerbitkan foto-foto di mana arkeolog yang disegani dan terkenal itu kepergok tengah menanam artefak zaman batu “kuno” yang palsu di sebuah situs penggalian.
Dari kejadian itu, Fujimura dipaksa mengakui kebohongannya setelah tertangkap basah. Akhirnya ia mengaku bahwa telah menanamkan bukti arkeologis palsu di sepanjang karirnya. Ia telah berhasil membohongi dunia.
Fujimura menodai catatan ilmiah dunia arkeologi sekaligus menoreh sejarah hoaks terbesar dalam sejarah. Ketika ditanya mengapa dia melakukan itu, sembari menitikkan air matanya, Fujimura menjawab: “iblis membuatku melakukannya”.
Sanggup Serap Ratusan Juta Ton CO2, Terobosan Ini Diklaim Cocok Diterapkan di Indonesia
Source | : | History Collection |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR