Namun bagaimanapun, hama dan kutu busuk secara cepat tersebar ke dalam lapisan sosial masyarakat. Masyarakat berupaya pemberantasan kutu dan hama hingga ke akarnya, mereka memutus upaya tersebarnya hama, namun tetap gagal.
Sampai pada abad ke-20, wabah Pest telah menjadi hal yang paling mengerikan dalam sejarah peradaban manusia. Secara cepat menjadi pagebluk yang menewaskan ratusan ribu hingga jutaan manusia di bumi.
Baca Juga: Percayakah Anda Bahwa Manusia 'Memelihara' Tikus 15.000 Tahun Lalu?
Baca Juga: Karut-Marut Pagebluk Pes Pertama di Hindia Belanda
Baca Juga: Pesjati, Takdir Balita Penyintas Pagebluk Pes di Hindia Belanda
Baca Juga: Pagebluk Pes Mematikan Menginfeksi Jalur Sutra Antara 1346-1352
Penurunan dan berkurangnya penyebaran wabah diperkirakan terjadi karena pemberlakuan karantina, lazaretto, pengadaan rumah sakit khusus wabah dan penggunaan masker yang digalakkan petugas medis.
Walaupun sudah dikatakan menurun, penyebaran pagebluk akibat hama atau kutu-kutu busuk belum sepenuhnya berakhir.
Strain yang berbeda dari bakteri yang sama kembali merusak Eropa dan lagi dan lagi sampai tahun 1700-an, hingga masuknya pengaruh kolonialisme bangsa Eropa ke Asia hingga Nusantara.
Salah satu permulaan tersebarnya Yersinia Pestis bermula tatkala hasil pertanian impor mulai masuk melalui jalur kereta api di Jawa oleh pemerintah kolonial di Hindia Belanda. Dari sinilah, praja Mangkunegaran diperkirakan terdampak pagebluk paling parah.
Source | : | Sloth Journal |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR