Penjahat terpidana di Tiongkok kuno jarang benar-benar masuk penjara
Hukum pidana di Kekaisaran Tiongkok sebagian besar didasarkan pada bentuk hukuman fisik atau hukuman mati. Meskipun ada penjara, dalam banyak kasus, narapidana dihukum secara fisik atas kejahatan mereka.
Ini berarti bahwa tahanan dapat dieksekusi atau disiksa tergantung pada beratnya kejahatan. "Sebagian besar hukuman itu kejam dan tidak biasa," tambah Schuyler lagi. Pencambukan di depan umum adalah hukuman normal. Kandang, alat yang pengunci leher, atau mengikatkan batu ke leher juga menjadi salah satu bentuk hukuman.
Mati akibat seribu tebasan adalah hukuman terburuk bagi seorang tahanan
Lima Hukuman terus berkembang menjadi cara yang cukup mengerikan untuk menghukum para tahanan.
Ling chi, yang dikenal sebagai "kematian dengan seribu tebasan" dimulai sejak abad ke-10. Ling chi dianggap sebagai hukuman terburuk bagi setiap tahanan. Nasib ini menimpa mereka yang hanya bersalah atas kejahatan tertinggi di negeri yang dikenal sebagai "Sepuluh Kekejian". Ini termasuk pengkhianatan, mutilasi, pembunuhan ayah, pembunuhan suami, pemberontakan, dan sihir.
Ling chi biasanya terdiri dari delapan irisan pada tubuh (meski bisa lebih). Irisan biasanya dimulai pada wajah diikuti oleh tangan, kaki, dada, dan perut. Potongan terakhir adalah jantung atau pemenggalan kepala.
Seorang pengamat Inggris menulis: "Hukuman ini ... dijatuhkan bukan sebagai siksaan, tetapi untuk menghancurkan masa depan serta kehidupan pelaku saat ini. Dia tidak layak untuk hidup lebih lama baik sebagai manusia atau roh yang dapat dikenali."
Ling chi akhirnya dilarang pada tahun 1905.
Eksekusi tidak dilakukan di musim semi atau musim panas
Tahanan di Tiongkok kuno tunduk pada prinsip filosofis yang memandu keyakinan spiritual masyarakat. Ini berarti bahwa beberapa tindakan seputar hukuman adalah hal yang tabu. Prinsip-prinsip Taois harmoni alam dicampur dengan ideologi Konfusianisme. Idenya adalah bahwa manusia dan alam sangat terikat satu sama lain sehingga seseorang harus bertindak selaras dengannya.
Jadi apa artinya ini bagi para tahanan? Musim semi dan musim panas dipandang sebagai periode pembaharuan dan pertumbuhan. Sedangkan musim gugur dan musim dingin dipandang sebagai kebalikannya. Eksekusi, yang merupakan cara untuk menghancurkan kehidupan, hanya dapat dilakukan di musim gugur atau musim dingin.
Source | : | Grunge |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR