Nationalgeographic.co.id—Kaisar Xian dari Han, adalah raja terakhir Dinasti Han (202 SM — 220 M). Dia memiliki nama asli Liu Xie.
Kaisar Xian naik tahta namun hanya sebagai ‘kaisar boneka’, dia tidak pernah mendapatkan kekuatan nyata. Sebaliknya, dia terus menerus menderita karena kengerian, kesedihan, dan persekongkolan.
Setelah Kaisar Xian lahir, ibunya diracun sampai mati oleh ratu saat ini karena cemburu. Oleh karena itu, dia dibesarkan oleh neneknya Janda Permaisuri Dong.
Kaisar Xian adalah putra kedua Liu Hong atau Kaisar Ling dari Han (156-189), yang meninggalkan sebuah kerajaan yang dikendalikan oleh para kasim dan panglima perang yang kuat, dan penuh dengan pasukan pemberontak.
Setelah Liu Hong meninggal dunia, putra sulungnya Liu Bian (176—190) naik tahta. Pada saat itu, para kasim dan pejabat sipil berperang semakin intensif sementara semakin banyak panglima perang memperoleh angkatan bersenjata yang mandiri.
Paman Kaisar Liu Bian berencana untuk memanggil panglima perang ke ibu kota dan membunuh mereka, beberapa kasim menculik Kaisar Liu Bian dan Kaisar Xian dan melarikan diri.
Ketika Liu Bian dan Kaisar Xian akhirnya diselamatkan oleh pejabat yang setia dan kembali ke istana kerajaan, mereka bertemu dengan Dong Zhuo, panglima perang yang dipanggil untuk menghancurkan kelompok kasim.
Para kasim tersingkir, tetapi Panglima Perang Dong Zhuo, seorang jenderal yang kuat dengan pasukan pribadi yang besar, tetap tinggal di ibu kota.
Kaisar Xian Menjadi Kaisar Boneka dari Kekaisaran yang Jatuh
Ketika Dong Zhuo menghadapi Liu Bian dan Kaisar Xian dalam kekacauan, semua orang ketakutan oleh pasukan besar Dong. Kaisar Liu Bian terlalu gugup untuk berbicara dengan jelas, tetapi Kaisar Xian yang kala itu berusia 8 tahun cukup berani, cerdas, dan bermartabat.
Yang terpenting, Kaisar Xian tidak memiliki ibu atau klan yang kuat untuk mendukungnya. Oleh karena itu, Dong Zhuo menghapus Liu Bian dan mendukung Kaisar Xian sebagai kaisar baru. Belakangan, Liu Bian dan seluruh klan ibunya dibunuh oleh Dong Zhuo.
Kaisar Xian dari Han, menjadi boneka Dong Zhuo yang memperoleh kekuatan nyata.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR