Baca Juga: Mengapa Puyi, Kaisar Terakhir Tiongkok, Melepaskan Takhtanya?
Baca Juga: Kehidupan Tragis Puyi, Kaisar Tiongkok Terakhir Sebagai Tawanan Soviet
Baca Juga: Puyi, Kaisar Tiongkok yang Pertama Kali Belajar Bahasa Inggris
Baca Juga: Puyi, Satu-satunya Kaisar Tiongkok yang Naik Takhta Tiga Kali
Gerakan nasionalis terbagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah mereka yang mendukung munculnya negara presidensial. Sedangkan yang kedua adalah mereka yang ingin meniru pemerintahan monarki dengan kaisar Han yang beretnis Tionghoa.
Selain perbedaan penting ini, otoritas pusat di Beijing gagal membangun kendali langsung atas provinsi-provinsi yang jauh. Kerusuhan ini memfasilitasi munculnya panglima perang lokal yang berperang satu sama lain dari tahun 1916 hingga 1928. Selama periode inilah Partai Komunis Tiongkok muncul sebagai pemain politik utama. “Partai ini terlibat dalam aktivitas militer melawan Kuomintang yang nasionalis,” Benabdeljalil menambahkan lagi.
Perang saudara antara komunis dan nasionalis berlangsung dari tahun 1927 hingga 1949. Perang saudara akhirnya berakhir dengan Partai Komunis Tiongkok mengambil alih kekuasaan di Tiongkok daratan. Sementara Kuomintang mundur ke Taiwan dan mendirikan pemerintahan otonom.
Saat ini, Republik Rakyat Tiongkok adalah kekuatan industri utama serta pemain penting dalam politik dunia. Sedangkan Taiwan juga merupakan pemangku kepentingan penting dalam urusan internasional. Namun, ketegangan antara kedua rezim tersebut masih bertahan hingga saat ini dan api konflik masih mengancam kawasan tersebut.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR