Dengan 97% unggahan media sosial menampilkan alkohol dalam konteks positif dan remaja melaporkan bahwa 60% teman sebayanya memposting konten alkohol di media sosial, perbandingan dan koneksi teman sebaya ini dapat menjelaskan persepsi positif tentang alkohol.
Sebaliknya, unggahan media sosial yang menggambarkan konsekuensi alkohol, seperti alkoholisme atau gangguan penggunaan alkohol, dapat menjelaskan persepsi negatif.
Studi tersebut meminta 9.008 remaja awal berusia 10-14 tahun untuk mengungkapkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap serangkaian pernyataan tentang efek alkohol.
Skor kemudian dihitung dari tanggapan mereka, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan ekspektasi alkohol yang lebih tinggi. Skor ini dibandingkan dengan skor penggunaan media sosial yang bermasalah, yang diukur dengan cara yang sama melalui kuesioner.
Baca Juga: Pulque, Minuman Alkohol Mesoamerika Kuno Jadi Obat Penyakit Diabetes
Baca Juga: Alkohol Jadi Minuman Suci Wanita Hamil Bagi Orang Mesoamerika Kuno
Baca Juga: Konsumsi Alkohol Selama Kehamilan Dapat Mengubah Struktur Otak Bayi
Baca Juga: Kecenderungan Manusia Minum Minuman Keras Berasal dari Monyet
Para penulis mencatat bahwa penelitian di masa depan diperlukan untuk meneliti lebih lanjut hubungan dan mekanisme antara penggunaan media sosial yang bermasalah, ekspektasi alkohol, penggunaan alkohol, dan gangguan penggunaan alkohol.
“Apa yang remaja harapkan dari minum alkohol dapat berdampak ketika mereka mulai minum. Harapan ini mudah dimodifikasi, menjadikannya target yang baik untuk upaya pencegahan,” kata Nagata.
“Orang tua dapat membantu anak mereka mengembangkan kebiasaan sehat seputar media sosial dengan membuat rencana penggunaan media keluarga."
Mereka, menurutnya dapat mendorong diskusi rutin tentang aktivitas daring mereka dan mengajari mereka cara aman dan bertanggung jawab saat daring.
"Orang tua juga dapat memilih untuk memantau penggunaan media sosial anak-anak mereka untuk memastikan mereka terlibat dalam perilaku yang sesuai," katanya.
Source | : | University of California,Jurnal BMC |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR