Baca Juga: Yuk, Cintai Laut dengan Traveling ke Pantai Tanpa Sampah Plastik
Baca Juga: Wisata Alam dan Mendaki Gunung Berdampak Buruk Terhadap Satwa Liar
Baca Juga: Lima 'Travel Gear' Utama Saat Berkendara Menjelajahi Himalaya
Baca Juga: Mengaku Cinta Alam? Yuk Traveling ke Gunung Tanpa Menyisakan Sampah
Perwakilan lainnya dari Aliansi Pariwisata Regeneratif Mohammad Nalendra mengatakan bahwa gerakan ini "Kita Mulai Sekarang" mendapat dukungan penuh dari pemerintah, industri, dan bahkan wisatawan.
"Kami memang berangkat dari isu perubahan iklim yang menjadi isu sangat luar biasa," jelasnya. "Makanya, gerakan ini menampilkan logo tapak kaki yang bermakna bahwa perjalanan bisa membawa positif atau negatif."
Sano menjelaskan bahwa upaya memerangi perubahan iklim dalam pariwisata harus menggunakan pendekatan kultural dan struktural. "Struktural itu, misalnya dalam suatu event harus ada perizinan untuk memilih pengelola sampah untuk event," jelasnya.
Dia menyorot, acara kebudayaan seperti festival musik yang mengundang banyak wisatawan mengentaskan permasalahan sampah setelah acara berakhir. Dengan gerakan ini, diharapkan permasalah lingkungan seperti itu harus dipikirkan jauh sebelum acara digelar.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR