Seseorang menyamakan makna dengan gagasan bahwa ketika binatang berubah menjadi manusia, ekornya akan tetap ada kecuali dibakar.
Versi lain mengklaim bahwa ketika domba bergabung dengan kawanan baru, ia hanya akan diterima jika ekornya terbakar. Sementara yang lain merujuk pada legenda di mana ikan mas harus melompati air terjun bernama Pintu Naga untuk berubah menjadi naga. Namun ikan tersebut harus terlebih dahulu membakar ekornya sendiri agar transformasi dapat bekerja.
“Ketiga penjelasan tersebut menunjukkan bahwa 'ekor yang terbakar' melambangkan perubahan identitas seseorang setelah lulus ujian kekaisaran,” tambah Sun.
Namun, begitu Kaisar Xuanzong naik takhta pada tahun 712, istana Tang menganjurkan penghematan. Maka tradisi jamuan bakar ekor itu berangsur-angsur mati.
Perjamuan Qujiang
Jika seorang jǔrén berhasil lulus ujian metropolitan yang lebih tinggi, mereka dapat menantikan putaran perjamuan berikutnya. Salah satunya adalah Perjamuan Qujiang. Itu sebenarnya merupakan serangkaian pesta yang diadakan di sebuah kolam terkenal di ibu kota Tang, Chang'an.
Pesta pertama dalam Perjamuan Qujiang adalah “Perjamuan Mendengar Kabar Baik”. Pesta ini biasanya diadakan pada hari yang sama hasil ujian diumumkan. Menurut teks sejarah Extensive Continuations to the Comprehensive Mirror in Aid of Governance, kandidat yang berhasil akan minum alkohol bersama di perjamuan dan terkadang membuat puisi.
Karena sebagian besar kandidat ini akan menjadi kolega di masa depan, jamuan itu dipandang sebagai kesempatan sosial yang penting untuk membangun jaringan.
Bagian penting lainnya dari Perjamuan Qujiang adalah “Perjamuan Guan”. Orang yang lulus ujian metropolitan tidak langsung menjadi pejabat pemerintah. Mereka harus mengikuti ujian lain yang jauh lebih mudah yang diadakan oleh kementerian urusan personalia resmi. Ini dikenal sebagai ujian masuk.
Perjamuan Guan diadakan setelah ujian masuk. Karena kandidat yang berhasil akan segera dikirim ke berbagai daerah di kekaisaran untuk bekerja, dan mungkin tidak akan bertemu lagi selama bertahun-tahun, perjamuan ini juga disebut “Perjamuan Perpisahan”.
Banyak pejabat tinggi dan bangsawan akan muncul di Perjamuan Qujiang, terutama mereka yang memiliki anak perempuan yang belum menikah. Mereka akan datang menemui para sarjana muda, dengan harapan menikahkan putri mereka dengan pria yang cocok.
Berbeda dengan Perjamuan Panggilan Rusa di mana pemerintah membayar untuk pesta itu, Perjamuan Qujiang umumnya dibayar oleh para sarjana sendiri. Biaya yang cukup besar bagi mereka yang berasal dari latar belakang keluarga miskin.
Source | : | The World of Chinese |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR