Kemunduran Chinguetti baru dimulai pada abad ke-11 dan ke-13. Sempat dikembangkan kembali sebagai pusat perdangangan berbenteng. Lalu, antara abad ke-13 dan ke-17, Chinguetti menjadi pusat keagamaan. Setiap tahunnya didatangi ribuan peziarah menuju Makkah yang singgah untuk berdagang.
Sekarang kota ini ditinggalkan, alih-alih menjadi pusat perdagangan seperti dulu. Penduduk mencari nafkah di bidang pariwisata ziarah untuk kota ini sendiri. Chinguetti juga terisolasi 86 kilometer jauhnya dari kota terdekat, Atar.
Saat ini Mauritania berupaya mengonservasikan Chinguetti. Ancaman kota itu sekarang adalah gurun sahara yang bertiup membawa pasir untuk melahap kota. Inilah yang membuat Chinguetti ditinggalkan. Andaipun konservasi berhasil, tampaknya tidak akan mengundang penduduk untuk tinggal dan menjadi tempat arkeologi.
3. Desa Fabbriche di Careggine yang ditinggalkan karena tenggelam
Desa Fabbriche di Careggine yang tenggelam sangat populer. Letaknya di Provinsi Lucca, Italia yang didirikan pada abad ke-13. Pedesaan ini ditinggalkan sejak 1947 karena pembangunan bendungan di dekat Sungai Edron. Bendungan itu justru membuat Danau Vagli meluap dan membanjiri desa. Penduduknya terpaksa pindah ke kota terdekat.
Desa Fabbriche di Careggine tidak bisa dikunjungi karena berada di bawah 34 juta meter kubik air. Sudah beberapa kali usaha untuk mengeringkan desa.
Demikian pula, ada banyak kegembiraan di tahun 2021, ketika Enel mengumumkan rencana untuk mengeringkan danau lagi tahun itu, tetapi tidak berhasil. Tampaknya danau itu akan dikeringkan lagi di beberapa titik dalam waktu dekat, menawarkan sekilas ke kota bersejarah yang ditinggalkan ini.
4. Desa mati Gamsutl di atas awan
Letak Gamsutl ada di Gunung Gamsutlmeer di Dagestan, Rusia. Pedesaan ini salah satu pemukiman tertua di kawasan itu. Gamsutl berarti 'di kaki benteng khan'. Desa ini punya situs benteng untuk khan lokal yang namanya kini terlupakan, dan masyarakat kecil yang berada di sekitarnya. Desa ini diperkirakan telah ditempati selama 2.000 hingga 5.000 tahun.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR