Nationalgeographic.co.id - Hubungan kucing dan manusia saat ini telah bergeser dari awalnya kucing didomestikasi atau dijinakkan yang hanya dianggap sebagai untuk pengendalian hama. Kucing saat ini telah dianggap sebagai sahabat manusia yang berharga atau bayi berbulu dan memiliki hubungan yang lebih dekat.
Di zaman sekarang, banyak dari kita menemui kucing super ramah yang tampaknya suka dibelai satu menit, hanya untuk menggigit atau menggesek kita di menit berikutnya.
Mungkin mudah pada saat ini untuk menyalahkan kucing, tetapi yang mungkin terjadi di sini adalah kita tidak membelai mereka dengan benar. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, pertama-tama kita perlu mengetahui lebih banyak tentang nenek moyang kucing.
Lauren Finka, Postdoctoral Research Associate, Nottingham Trent University menulis untuk The Conversation, bagaimana seharusnya manusia memahami kucing dan bagaimana cara terbaik memelihara kucing menurut sains.
Seperti diketahui, nenek moyang kucing domestik (kucing liar Afrika) memang dianggap hanya sebagai pengendalian hama, tetapi kucing modern sering diperlakukan sebagai sahabat kita yang berharga atau bahkan "bayi berbulu".
Pergeseran sosial dalam hubungan manusia dan kucing ini diperkirakan terjadi sekitar 4.000 tahun yang lalu, lebih lambat dari hubungan manusia dan anjing sebagai hewan peliharaan. Namun waktu 4.000 tahun tidak cukup mengubah kucing sepenuhnya yang merupakan penyendiri dan kurang sosial.
"Meskipun ini mungkin tampak seperti waktu yang cukup bagi suatu spesies untuk sepenuhnya menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial yang meningkat, hal ini tidak mungkin terjadi pada teman kucing Anda," tulis Finka.
"Kucing domestik juga menunjukkan perbedaan genetik yang relatif sederhana dari nenek moyang mereka, yang berarti otak mereka mungkin masih terhubung untuk berpikir seperti kucing liar yang suka menyendiri dan kurang sosial."
Kucing liar hidup menyendiri dan menginvestasikan banyak waktu dan upaya untuk berkomunikasi secara tidak langsung melalui pesan visual dan kimiawi hanya untuk menghindari keharusan bertemu satu sama lain. Jadi tidak mungkin kucing rumahan mewarisi banyak keterampilan sosial yang kompleks dari kerabatnya.
Manusia di sisi lain, pada dasarnya adalah spesies sosial, menyukai kedekatan dan sentuhan untuk menunjukkan kasih sayang.
Kita juga tertarik pada ciri-ciri yang tampak kekanak-kanakan, mata dan dahi besar, hidung kecil, dan wajah bulat. Inilah mengapa sebagian besar dari kita menganggap wajah kucing sangat lucu.
Maka, tidak mengherankan jika reaksi awal kita saat melihat kucing atau anak kucing adalah ingin membelai, memeluk, dan melumat semuanya. Meskipun seharusnya juga tidak mengherankan bahwa banyak kucing yang merasa jenis interaksi ini sedikit berlebihan.
Kasih sayang kucing
Meskipun banyak kucing suka dibelai, dan dalam konteks tertentu akan memilih kita daripada makanan, interaksi manusia adalah sesuatu yang harus mereka pelajari untuk dinikmati selama periode sensitif mereka yang relatif singkat, antara usia dua dan tujuh minggu.
Dalam interaksi manusia-kucing, karakteristik manusia juga penting. Kepribadian dan jenis kelamin kita, bagian tubuh kucing yang kita sentuh dan cara kita menangani kucing pada umumnya, semuanya mungkin memainkan peran penting dalam cara kucing merespons kasih sayang kita.
"Dan sementara beberapa kucing mungkin bereaksi agresif terhadap perhatian fisik yang tidak diinginkan, yang lain mungkin hanya menoleransi kemajuan sosial kita dengan imbalan barang bagus (makanan dan tempat tinggal)," tulis Finka.
Konon, kucing yang toleran belum tentu kucing yang bahagia. Tingkat stres yang lebih tinggi dilaporkan pada kucing yang digambarkan oleh pemiliknya sebagai hewan yang toleran daripada tidak suka dibelai.
Cara membelai kucing
Kunci suksesnya adalah fokus untuk memberi kucing pilihan dan kendali sebanyak mungkin selama interaksi. Misalnya, pilihan untuk menunjukkan apakah mereka ingin dibelai atau tidak, dan mengontrol di mana kita menyentuhnya, dan berapa lama.
Karena sifat taktil dan kecintaan kita pada hal-hal lucu, pendekatan ini mungkin tidak datang secara naluriah kepada banyak dari kita. Dan itu kemungkinan akan membutuhkan sedikit pengendalian diri.
Akan tetapi itu bisa membuahkan hasil, karena penelitian menunjukkan interaksi dengan kucing cenderung bertahan lebih lama ketika kucing, daripada manusia, yang memulainya.
Sangat penting juga untuk memperhatikan perilaku dan postur kucing selama interaksi, untuk memastikan mereka merasa nyaman.
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Kucing Menggoyangkan Buntutnya Sebelum Menerkam?
Baca Juga: Flossie Jadi Kucing Tertua Sedunia, Umurnya Setara Manusia 120 Tahun
Baca Juga: Dunia Hewan: Jagalah Kucing Anda di Dalam Rumah, Demi Kesehatan Semua
Dalam hal sentuhan, lebih sedikit lebih sering. Ini tidak hanya berlaku selama penanganan dokter hewan, tetapi juga selama pertemuan yang lebih santai dengan orang-orang.
Sebagai panduan umum, sebagian besar kucing yang ramah akan senang disentuh di sekitar area kelenjar wajahnya, termasuk pangkal telinga, di bawah dagu, dan di sekitar pipinya. Tempat-tempat ini biasanya lebih disukai daripada area seperti perut, punggung, dan pangkal ekornya.
Tanda-tanda kucing menyukainya:
Tanda-tanda ketidaksukaan atau ketegangan:
Apakah kucing bisa menjadi "bayi berbulu" yang baik, sangat bisa diperdebatkan. Banyak kucing yang suka disentuh, tetapi banyak yang mungkin tidak dan banyak yang paling bisa mentoleransinya.
Namun pada akhirnya, jika menyangkut kucing, penting untuk menghormati batasan mereka dan termasuk kucing liar, bahkan jika itu berarti mengagumi kelucuan mereka dari jauh.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR