Pada tahun 1901, sebuah mekanisme roda gigi ditemukan dari sebuah kapal karam di dekat pulau Yunani Antikythera. Terbagi menjadi 82 fragmen, mekanisme tersebut kemudian dianalisis oleh para ilmuwan internasional.
Para peneliti telah menyimpulkan bahwa mekanisme gearing diferensial digunakan untuk memprediksi pola astronomi. Berbagai perkiraan telah diajukan untuk tanggal penemuan antara sekitar 100 SM dan 200 SM. Pada akhirnya, perkiraan akan sejalan dengan studi astronom Rhodian, Hipparchus, tentang orbit bulan.
Perangkat ini adalah teknologi yang paling awal ditemukan dari jenisnya dengan selisih yang signifikan, dengan jam astronomi berikutnya ditemukan di Inggris dan Italia sekitar 1400 tahun kemudian.
Mekanisme Antikythera memberikan wawasan yang signifikan tentang kemajuan teknologi di Yunani Hellenistik akhir. Artefak ini adalah contoh roda gigi terawetkan paling awal yang ditemukan di Eropa. Kompleksitas mekanisme dan fungsionalitas perangkat membuktikan peradaban dengan pemahaman lanjutan tentang roda gigi diferensial.
Fisikawan Derek John de Solla Price menganalisis perangkat tersebut pada tahun 1959 dan membandingkan Mekanisme Antikythera dengan komputer analog modern dalam fungsi perhitungannya yang efisien. Berdasarkan prasasti yang diperiksa pada fragmen perangkat yang tersisa, pengguna dapat memasukkan tanggal untuk menerima prediksi pola astronomi yang rumit.
Ini adalah mekanisme roda gigi dengan tiga poros penggerak, dengan poros penggerak di kedua sisi poros utama berputar dengan kecepatan berbeda. Kemudian digunakan untuk memberikan rotasi sudut bulan dan matahari dalam mekanisme Antikythera.
Pada awal abad ke-20, komputer mekanis menggunakan roda gigi diferensial untuk melakukan perhitungan. Roda gigi diferensial sekarang ada di mana-mana dalam berbagai teknologi, dengan penggunaan paling umum di mobil.
Odometer
Meskipun ada beberapa perdebatan tentang penemu odometer, ada konsensus bahwa odometer ditemukan sekitar abad ke-3 SM dan digunakan secara luas selama Periode Helenistik akhir.
Archimedes membahas konsep odometer dalam 'Measurement of a Circle' yang diterbitkan pada 240 SM. Belakangan, Heron dari Alexandria mendeskripsikan odometer dalam teksnya 'On the Dioptra'.
Bukti odometer yang ada pada akhir Zaman Klasik berasal dari jarak yang didokumentasikan selama penaklukan Alexander Agung. Di Yunani Kuno, bematis adalah spesialis dalam mengukur jarak dan tanah. Jarak yang dicatat oleh bematis Aleksander Agung antara Hecatompylos dan Alexandria Areion, bagian dari jalan sutra, benar hingga akurasi 0,2% pada jarak 527 mil.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR