Halaman rumput yang dihiasi pepohonan di Taman Mendoubia memberikan kesegaran di sisi utara Grand Socco.
Sementara di sebelah timur, labirin kuno nan rumit pun siap untuk disusuri. Ini adalah medina, kota tua Tangier.
Kota tua yang eksotis ini dibangun sekitar tujuh abad lalu. “Belakangan oleh pemerintah Maroko, Medina dipercantik,” tambah Gregg.
Ada nuansa Spanyol di pinggiran Tangier. Toko dan kafe berjejer dihiasi dengan tenda bergaris sebagai tempat berlindung di tengah cuaca panas. Apartemen art deco berada di sekitarnya.
Di pasar-pasar medina, kelompok pedagang menjual buah zaitun yang diletakkan di dalam wadah tanah liat berkilau.
Saat menyusuri pasar, Anda bisa menemukan beragam benda-benda untuk yang bisa dibawa pulang. Mulai dari sandal, rempah-rempah, dan hiasan-hiasan khas.
Jangan lupa untuk mencicipi kelezatan roti khobz hangat yang baru keluar dari panggangan. Para pedagang menata jeruk khas Tangier menjadi sebuah tumpukan unik yang indah untuk dipandang.
Puas menikmati pasar kuno, Anda dapat mampir sejenak di Place Petit Socco untuk minum teh mint.
Duduk di Café Tingis, pengunjung bisa menikmati orang berlalu-lalang di depannya. Beberapa kafe juga menawarkan tempat bersantai di atapnya.
Ingin merasakan suasana berbeda di Tangier? Kasbah menjadi salah satu pilihan tempat yang bisa dikunjungi.
Kasbah, benteng tinggi di sudut barat laut medina, menawarkan perspektif yang berbeda. Masuk melalui Bab el Assa, Anda akan melewati air mancur Assa yang indah.
Air mancur itu didekorasi dengan ubin mosaik zellige. Pada tahun 1910-an, Pelukis Prancis Henri Matisse menuangkan keindahan gerbang Bab el Assa pada karyanya di tahun 1910-an.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR