Nationalgeographic.co.id—Kekaisaran Romawi merupakan salah satu kekaisaran terkuat di masanya. Memiliki wilayah kekuasaan yang luas, kekuasaan Romawi Barat pada akhirnya berakhir pada tahun 476 Masehi.
Apa yang terjadi setelah itu? Siapa yang menggantikan Romawi untuk berkuasa di bekas wilayah kekuasaannya?
Kerajaan-kerajaan orang barbar berkuasa setelah kejatuhan Romawi
Kerajaan-kerajaan barbar adalah kerajaan kuat yang muncul di wilayah Kekaisaran Romawi Barat setelah kejatuhan Romawi. Kerajaan-kerajaan didirikan oleh suku-suku Jermanik yang paling kuat.
Mereka termasuk suku Franka di Prancis dan Jerman modern, Vandal di Afrika Utara, Ostrogoth di Italia, dan Visigoth di Spanyol.
“Menggunakan kata barbar pada kerajaan-kerajaan itu adalah problematis,” tulis Rosie Lesso di laman The Collector. Itu karena raja-raja barbar Eropa pasca-Romawi mewarisi kebiasaan, agama, dan cara hidup Romawi.
Selain itu, meski hampir merdeka, beberapa raja, seperti Ostrogoth dan Vandal, mengakui kekuasaan Romawi Timur.
Ostrogoth merupakan kerajaan penerus yang paling kuat
Ostrogoth mendirikan kerajaan penerus barbar paling kuat di Eropa pasca-Romawi. Mereka melintasi Danube dan menetap di Balkan setelah kekalahan dahsyat tentara Romawi timur di Adrianople.
Selama beberapa dekade, Ostrogoth menjabat sebagai foederati atau sekutu kaisar Romawi di Timur dan Barat. Dan ketika Kekaisaran Romawi Barat jatuh pada tahun 476, Ostrogoth memanfaatkan kesempatan itu.
Mereka mendirikan Kerajaan Ostrogoth yang kuat di Italia. Di bawah Raja Theodoric, Ostrogothic Italia mempertahankan gaya hidup Romawi.
Theodoric terus memerintah dari Ravenna, ibu kota lama kaisar Romawi. Ia juga mempertahankan Senat sebagai bagian penting dari pemerintahan.
Ostrogoth juga membangun gereja megah dan bangunan monumental di seluruh kerajaan. “Yang paling terkenal adalah Mausoleum Theodoric di Ravenna,” Lesso menambahkan.
Namun, kenaikan Kaisar Yustinianus ke tahta di Konstantinopel menyebabkan perang berdarah yang berlarut-larut. Perang itu berakhir dengan kehancuran Kerajaan Ostrogoth.
Vandal yang menguasai Afrika Utara dan Mediterania Barat
Vandal muncul di wilayah Romawi pada awal abad ke-5. Tidak menemukan perlawanan yang berarti, suku Jermanik ini dengan cepat pindah ke selatan. Mereka membangun wilayah kekuasaannya di Spanyol.
Di bawah Raja Gaiseric, kaum Vandal menginvasi Afrika Utara pada tahun 429. Pasukan itu mengalahkan tentara Romawi dan mendirikan kerajaan yang kuat dengan pusat di Kartago.
Bangsa Romawi tidak dapat berbuat banyak untuk menghentikan pasukan Vandal yang tangguh.
Pada tahun 455, Vandal menjarah Roma, memberikan pukulan signifikan bagi prestise Kekaisaran Romawi Barat.
Kekuatan angkatan laut Vandal menyaingi angkatan laut Romawi di Mediterania untuk pertama kalinya sejak Perang Punisia.
Meskipun suku Vandal terbukti menjadi ancaman besar bagi bangsa Romawi, mereka bukanlah orang barbar yang ceroboh. Dan juga jauh dari gambaran sebagai pengacau modern.
Raja dan elite Vandal melanjutkan kehidupan Romawi, membangun vila mewah dan melindungi seni dan budaya.
Namun, konflik agama antara Kristen Arian dan Ortodoks pada pertengahan abad keenam menyebabkan ekspedisi militer Romawi.
Kaisar Yustianus mengirim Jenderal Belisarius yang mengalahkan pasukan Vandal yang dipimpin oleh Raja Gelimer. Pertempuran ini pun mengakhiri kerajaan Vandal untuk selamanya.
Visigoth Menguasai Spanyol
Visigoth adalah suku Jermanik yang mendirikan kerajaan di Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal modern) setelah jatuhnya Roma.
Mereka mungkin paling dikenal karena Penjarahan Roma pada tahun 410, di bawah raja mereka Alaric. Namun, Visigoth lebih dari sekadar orang barbar yang brutal. Di bawah pemerintahan raja-raja Visigoth, Spanyol makmur di bawah kerajaan yang memadukan budaya Romawi dan Gotik.
Visigoth juga dikenal dengan kode hukum mereka–Liber Iudiciorum–salah satu sistem hukum paling maju di awal abad pertengahan Eropa.
Seperti raja-raja penerus barbar lainnya, para penguasa Visigoth melanjutkan cara hidup Romawi. Mereka mendirikan sekolah dan melindungi seni.
Mereka juga berperan dalam penyebaran kekristenan yang berpengaruh pada periode awal abad pertengahan.
Visigoth juga menjadi target Penaklukan Kembali Yustianus. Tentara Romawi menduduki Spanyol selatan tetapi tidak dapat menguasai sepenuhnya wilayah tersebut.
Sebaliknya, kejayaan Kerajaan Visigoth akan datang dari musuh lain–penaklukan Arab di abad ke-7.
Suku Franka, kerajaan penerus yang paling sukses
Suku Franka muncul sebagai kekuatan yang kuat di Eropa pasca-Romawi. Mereka mendirikan sebuah kerajaan yang berkuasa lebih lama dari kerajaan penerus barbar lainnya.
Selain itu, Franka juga memainkan peran penting dalam pembentukan Eropa abad pertengahan.
Suku Franka tiba di Gaul Romawi pada abad ke-4. Mereka awalnya bertugas di tentara kekaisaran dan sebagai sekutu Romawi.
Menyusul runtuhnya Romawi Barat, suku Frank, di bawah Raja Clovis, mendirikan kerajaan yang kuat. “Wilayahnya membentang dari Prancis modern hingga Jerman,” ungkap Lesso.
Franka awalnya mempertahankan gaya hidup Romawi tetapi secara bertahap membentuk gaya hidup mereka sendiri.
Kerajaan diatur oleh Hukum Salic. Itu adalah awal dari sistem feodal. Raja adalah penguasa tertinggi, dengan bangsawan dan pejabat lain yang melayani di bawahnya.
Baca Juga: Menyelisik Sejarah Sirkus, dari Zaman Romawi Kuno hingga Modern
Baca Juga: Benteng Kekaisaran Romawi yang Hilang Ditemukan di Skotlandia
Baca Juga: Lima Mitos yang Jadi Bagian Tidak Terpisahkan dari Peradaban Romawi
Baca Juga: Mayat Hilang di Kota Romawi Kuno Menguap dalam Letusan Vulkanik
Raja memberikan tanah kepada para bangsawan, sebagai imbalan atas kesetiaan dan dinas militer mereka.
Selama dinasti Merovingian, suku Franka mengonsolidasikan cengkeraman mereka di sebagian besar Eropa Barat. Mereka pun melawan orang Arab di Spanyol dan orang Lombard di Italia.
Kerajaan Franka mencapai puncaknya di bawah Charlemagne, yang pada tahun 800 dianugerahi gelar Kaisar Romawi oleh Paus. Di bawah pemerintahannya, suku Franka mendirikan sebuah kerajaan yang mencakup sebagian besar Prancis, Jerman, dan Italia modern.
Kerajaan Charlemagne adalah salah satu yang terbesar dan terkuat saat itu, meninggalkan pengaruh abadi pada sejarah dan budaya Eropa.
Itulah kerajaan-kerajaan orang barbar yang berkuasa di bekas wilayah Kekaisaran Romawi Barat. Saat berkuasa, mereka masih menerapkan sebagian dari kebiasaan dan aturan Romawi.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR