Baca Juga: Kisah Dua Orang Pangeran Makassar di Negeri Napoleon Bonaparte
Dorongan penyerangan ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa tentara Jerman telah merebut kota Kiev pada akhir September. Kenyataan ini membuat Hitler menyatakan, "Musuh telah dihancurkan dan tidak akan pernah dapat bangkit kembali."
Jadi selama 10 hari, mulai 2 Oktober, Grup Angkatan Darat ke-1 melaju ke timur, semakin dekat ke ibu kota Soviet setiap hari.
Akan tetapi Rusia juga mengingat Napoleon, sehingga mulai menghancurkan segalanya saat mereka meninggalkan desa, ladang, dan pertanian mereka. Tanaman yang dipanen dibakar, ternak diusir, dan bangunan diledakkan, tidak menyisakan apa pun yang berharga untuk mendukung pasukan yang kelelahan. Tentara Hitler tidak mewarisi apa pun kecuali reruntuhan.
Don Snow memperkirakan kejatuhan ibukota negara asal Stalin itu bisa membawa kemenangan bagi Jerman. Namun cuaca buruk membuat tentara Jerman harus terjebak dalam kubangan lumpur sebelum akhirnya dilumpuhkan oleh suhu dingin dan badai salju.
Jutaan orang tewas dan terluka dalam peristiwa ini. Rusia akhirnya selamat dan upaya Jerman untuk memenangkan Perang Dunia II gagal.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR