Salah satu upaya pendudukan ini yaitu pada tahun 1744 ketika jenderal Prancis, Maurice de Saxe berencana menempatkan Pangeran Charles Edward Stuart. Sang Pangeran ini lebih dikenal sebagai Bonnie Prince Charlie di Inggris sebagai boneka Prancis.
Invasi Prancis ke Inggris Raya direncanakan pada Februari 1744, tak lama setelah deklarasi perang di antara mereka sebagai bagian dari Perang Suksesi Austria.
Pasukan invasi besar disiapkan dari Dunkirk pada Februari 1744. Namun, saat berlayar ke Selat Inggris, badai dahsyat telah mendorong mereka untuk kembali ke pelabuhan. Sebagian armada kapal angkatan laut dan angkutan transportasi mereka tenggelam diamuk badai ganas itu. Prancis memutuskan bahwa keadaan tidak mendukung invasi, sehingga menangguhkan upaya tersebut.
Kegagalan upaya invasi 1744 memainkan peran utama dalam perencanaan upaya Prancis berikutnya untuk menyerang Inggris, pada 1759, yang juga terbukti tidak berhasil. Prancis melupakan rencananya untuk menguasai Inggris yang kemudian terus memperluas wilayah koloninya.
Terjebak lumpur
Pasukan Nazi juga mengalami nasib sial akibat cuaca yang tidak bersahabat. Pada 2 Oktober 1941, Jerman memulai gelombang mereka ke Moskow, dipimpin oleh Grup Angkatan Darat ke-1 dan Jenderal Fedor von Bock. Petani Rusia di jalur tentara Hitler menggunakan kebijakan "bumi hangus".
Pasukan Hitler telah menginvasi Uni Soviet pada bulan Juni, dan sejak awal itu telah menjadi dorongan tanpa henti ke dalam wilayah Rusia. Kemunduran pertama terjadi pada bulan Agustus, ketika tank-tank Tentara Merah memukul mundur Jerman.
Hitler menceritakan kepada Jenderal Bock pada saat itu: "Seandainya saya tahu mereka memiliki tank sebanyak itu, saya akan berpikir dua kali sebelum menyerang." Tapi tidak ada kata mundur untuk Hitler—dia percaya dia ditakdirkan untuk berhasil di mana orang lain gagal, dan merebut Moskow.
Meskipun beberapa jenderal Jerman telah memperingatkan Hitler agar tidak meluncurkan Operasi Typhoon karena musim dingin Rusia yang berat baru saja dimulai. Sejarah mengingat nasib yang menimpa Napoleon—yang terjebak dalam kondisi yang mengerikan, kehilangan banyak orang dan kuda.
Baca Juga: Waterloo, Pertempuran Terakhir Napoleon yang Berusaha Menguasai Eropa
Baca Juga: Baru Dua Bulan Kalah di Trafalgar, Prancis Berjaya di Austerlitz
Baca Juga: Tak Disadari, Kebun Anggur di Prancis Ini Adalah Kawah Meteorit
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR