"Bagaimana suku Inca mencapai prestasi arsitektur yang begitu sulit dipahami? Ada banyak teori, tetapi tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti seperti apa proses itu. Situs ini juga menampilkan sejumlah bangunan lain, termasuk kuil, istana, dan air mancur, yang semuanya menawan dengan kemegahannya," lanjut Vučković.
3. Kota pertahanan tangguh Ollantaytambo
Perkara tembok yang tidak bisa ditembus, masyarakat Kekaisaran Inca juga punya sistem pertahanan bagi kotanya di Ollantaytambo. Situs ini berada di Peru selatan (sekitar 70 km dari Cusco). Diyakini situs ini berfungsi sebagai pusat militer, agama, dan pertanian.
Benteng di situs ini memiliki teras batu besar. Dindingnya setinggi 18 meter. "Dan sekali lagi, sains dibingungkan oleh keterampilan dan penguasaan yang digunakan untuk membangun tembok batu ini," ungkap Vučković.
Sebab, beberapa bagiannya sangat berat, tetapi diletakkan dengan presisi yang pas. Jelas, benteng ini diperlukan demi mempertahankan kota dari serangan musuh dari suku tetangga, bahkan saat melawan Spanyol.
Ollantaytambo juga memiliki sejumlah kuil, istana, dan struktur bangunan lainnya. Sisa-sisa di situs ini seolah memamerkan kepandaian teknik masyarakat Kekasiaran Inca yang sangat luar biasa. Di sini, seperti di Machu Picchu, ada saluran air yang canggih dan irigasi.
4. Jalan besar orang Inca: Qhapaq Nan
Kita mungkin berpikir bahwa hanya orang Timur Tengah dan Romawi yang mengenal sistem jalan untuk transportasi darat. Namun, ribuan kilometer di benua lain, di belahan bumi selatan sana, Kekaisaran Inca juga mengenal sistem jalan.
Kekaisaran Inca memanjang di pesisir Peru sampai Cili, sehingga memerlukan lalu lintas yang memadai demi distribusi berbagai barang dan akses informasi. Jaringan jalan mereka disebut Qhapaq nan yang membentang 32.000 kilometer di sepanjang Pegunungan Andes.
"Qhapaq Nan dibangun selama beberapa abad, dimulai sekitar abad ke-15 M, dan dibangun terutama menggunakan batu dan kerikil," Vučković menjelaskan.
"Sistem jalan menampilkan banyak prestasi teknik yang mengesankan, termasuk jembatan gantung, terowongan, dan peralihan. Jalan-jalan juga dilapisi dengan stasiun jalan dan depot penyimpanan, yang menyediakan makanan, air, dan tempat berteduh bagi para pelancong," tambahnya.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR