Ieyasu mengakui potensi aliansi dengan jenderal kuat Oda Nobunaga. Setelah kemenangan luar biasa dalam Pertempuran Okehazama melawan Imagawa Yoshimoto, Ieyasu muda menempatkan dirinya di bawah pemerintahan Nobunaga. Ia pun mulai menciptakan masa depannya yang cemerlang secara perlahan.
Meskipun tidak lebih dari 15 tahun pada saat bersekutu dengan Oda Nobunaga, Ieyasu adalah seorang pemuda yang terampil dan ahli dalam kepemimpinan dan pertempuran.
Melalui aliansi dengan Oda Nobunaga, Tokugawa Ieyasu dapat merebut kembali kursi leluhur klannya. Ia pun merebut kembali posisinya sebagai raja daimyo.
Kekuasaannya ditandai dengan langkah-langkah cerdas dan kepemimpinan militer yang cemerlang.
Ieyasu memperluas wilayahnya selangkah demi selangkah melalui kombinasi aliansi yang berguna dan tindakan tegas. Membuat aliansi dengan kepala klan Takeda, dia berhasil menghancurkan klan Imagawa dan merebut wilayahnya.
Kemudian, dia juga berperang dengan Takeda, akhirnya juga menaklukkan tanahnya.
Memulihkan wilayah ayahnya dalam pergolakan besar nasional
Pada tahun 1567, Ieyasu menjadi penguasa Provinsi Mikawa, yang merupakan kedudukan asli keluarganya. Saat ini, dia adalah seorang pemimpin yang berhasil.
Saat itu, Ieyasu memutuskan untuk memulai nama keluarganya sendiri, Tokugawa. Dia memperoleh persetujuan kekaisaran untuk perubahan ini.
Setelah itu, Ieyasu menjadi kepala klan Tokugawa, sambil tetap mengaku sebagai keturunan dari klan Matsudaira dan Minamoto.
Pada tahun-tahun berikutnya, Ieyasu tetap menjadi sekutu setia dan pengikut dari Oda Nobunaga yang legendaris. Ia memberikan bantuan dalam beberapa pertempuran yang menentukan.
Konflik dengan klan Takeda berlangsung selama hampir satu dekade. “Saat itu keunggulan Tokugawa Ieyasu terus meningkat dan keahliannya dalam pertempuran menjadi tidak terbantahkan,” imbuh Vuckovic.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR